Rusia Berada dalam Bayang-bayang Perang Saudara dan Pemberontakan
- Gavriil Grigorov, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP
Rusia – Rusich yang merupakan sebuah organisasi paramiliter neo-Nazi yang dilaporkan berperang bersama pasukan Rusia di Ukraina, mengeluarkan ultimatum kepada Presiden Rusia Vladimir Putin. Hal ini terkait penahanan pemimpin kelompok itu, Yan Igorevich Petrovsky, di Finlandia awal pekan lalu.
Dilansir dari Newsweek, Selasa, 29 Agustus 2023, pihak berwenang Finlandia menahan Petrovsky atas permintaan Ukraina, yang juga meminta ekstradisinya sehubungan dengan tuduhan terorisme. Petrovsky sendiri telah mendapat sanksi dari Uni Eropa (UE) dan Amerika Serikat.
Penangkapan Petrovsky terjadi setelah Finlandia bergabung dengan NATO. Langkah ini memperkuat hubungan antara Finlandia dan kekuatan militer Barat di tengah kekhawatiran bahwa Rusia akan berusaha memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap negara-negara tetangganya.
Atas penangkapan ini, Institute for the Study of War (ISW) menyebut bahwa organisasi tersebut telah mengancam akan menarik diri dari Ukraina jika pemerintah Rusia tidak dapat menjamin pembebasan Petrovsky.
"Rusich, sebuah unit paramiliter tidak teratur sayap kanan Rusia, mengumumkan pada tanggal 25 Agustus bahwa kelompok tersebut akan menolak melakukan misi tempur di Ukraina sampai pemerintah Rusia menjamin pembebasan komandan Rusich dan anggota pendiri Yan Petrovsky," tulis laporan kelompok itu.
Organisasi tersebut menuduh Rusia gagal memenuhi kewajibannya untuk melindungi warga Rusia di luar negeri. Rusich juga mempertanyakan mengapa mereka "harus melindungi Rusia jika pemerintah Rusia tidak mau melindungi warga Rusia".
John E. Herbst, mantan duta besar AS untuk Ukraina dan direktur senior Eurasia Center di Dewan Atlantik, mengatakan ultimatum Rusich adalah "tantangan lain terhadap otoritasnya" setelah upaya pemberontakan Wagner pada akhir Juni lalu.
"Jika Putin mencoba melakukan hal ini, dia akan tunduk pada tekanan sebuah organisasi yang tidak memiliki peringkat resmi dan belum tentu sekuat itu," tuturnya.
Sementara itu, ISW melaporkan bahwa kepergian Rusich dari Ukraina dapat meninggalkan titik kritis yang rentan di garis depan Rusia di negara Eropa Timur. Diketahui, Moskow sedang berjuang menghalau serangan balasan yang dilancarkan oleh Kyiv.
"Rusich Group mengindikasikan bahwa mereka kemungkinan beroperasi di garis Robotyne-Verbove di barat Oblast Zaporizhia, area kritis di garis depan di mana komando militer Rusia kemungkinan besar tidak mampu membiarkan unit mana pun memberontak dan menolak melakukan misi tempur," lapor penilaian ISW.