Ini Alasan Prancis Kini Larang Siswa Muslim Gunakan Gamis ke Sekolah
- pixabay
PRANCIS – Negara Perancis akan melarang para murid mengenakan abaya atau gamis, yaitu jubah longgar dan panjang yang dikenakan oleh sebagian perempuan Muslim, di sekolah-sekolah yang dikelola pemerintah, kata menteri pendidikan negara itu menjelang musim kembali ke sekolah.
Prancis, yang telah memberlakukan larangan ketat terhadap tanda-tanda keagamaan di sekolah-sekolah negeri sejak undang-undang abad ke-19 menghapus pengaruh tradisional Katolik dari pendidikan publik, telah berjuang untuk memperbarui pedoman untuk menghadapi minoritas Muslim yang semakin meningkat.
Menurut laporan Al Jazeera, dilansir Senin, 28 Agustus 2023, sekolah negeri Perancis juga tidak mengizinkan pemakaian salib besar, kippa Yahudi, atau jilbab.
Pada tahun 2004, negara ini melarang penggunaan jilbab di sekolah-sekolah, dan pada tahun 2010, negara ini mengeluarkan larangan penggunaan cadar di depan umum, yang membuat marah banyak komunitas Muslim di negara tersebut yang berjumlah lima juta orang.
“Saya telah memutuskan bahwa abaya tidak lagi boleh dikenakan di sekolah,” kata Menteri Pendidikan Gabriel Attal dalam wawancara dengan saluran TV TF1. Meski banyak ditentang, Attal mengungkapkan alasannya “Saat Anda masuk ke ruang kelas, Anda tidak seharusnya bisa mengidentifikasi agama murid hanya dengan melihat mereka,” lanjutnya.
Langkah ini dilakukan setelah berbulan-bulan perdebatan mengenai penggunaan abaya di sekolah-sekolah Perancis, dimana perempuan telah lama dilarang mengenakan jilbab.
Kelompok sayap kanan telah mendorong pelarangan tersebut, yang menurut kelompok kiri akan melanggar kebebasan sipil.
Berbeda dengan jilbab, abaya berada di wilayah abu-abu dan hingga saat ini belum ada larangan sama sekali. Dewan Kepercayaan Muslim Perancis (CFCM), sebuah badan nasional yang mencakup banyak asosiasi Muslim, mengatakan bahwa pakaian bukanlah “tanda keagamaan”.
Membela sekularisme adalah seruan di Perancis yang bergema di seluruh spektrum politik, mulai dari kelompok sayap kiri yang menjunjung tinggi nilai-nilai liberal Pencerahan hingga pemilih sayap kanan yang mencari benteng melawan semakin besarnya peran Islam dalam masyarakat Perancis.
Seperti diketahui, kontroversi seputar abaya meningkat pada tahun 2020, ketika seorang Muslim Chechnya yang radikal memenggal kepala seorang guru. Guru telah menunjukkan kepada siswa karikatur Nabi Muhammad SAW.