Putin Dituding Dalang di Balik Jatuhnya Pesawat yang Ditumpangi Bos Wagner

VIVA Militer: Jet pribadi bos tentara bayaran Rusia Yevgeny Prigozhin jatuh
Sumber :
  • theguardian.com

Moskow – Pemimpin tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin, diyakini telah meninggal dunia dalam pesawat yang jatuh pada Rabu malam 23 Agustus 2023. Progozhin menjadi salah satu dari 10 orang penumpang yang menaiki pesawat jet, yang juga dikonfirmasi oleh otoritas penerbangan Rusia, Rosaviatsia.

Begini Cara Mudah Kurangi Emisi Karbon saat Naik Pesawat

Kecelakaan pesawat ini menimbulkan kecurigaan karena terjadi dua bulan setelah Prigozhin memimpin pemberontakan gagal melawan petinggi militer Rusia. Bos Wagner menjadi menjadi subyek spekulasi yang intens tentang nasibnya sejak itu.

Presiden Rusia, Vladimir Putin mengecam pemberontakan tersebut dan bersumpah akan membalasnya.  Prigozhin membuat kesepakatan dengan Putin dan pemimpin Belarusia untuk mendapatkan tempat berlindung yang aman bagi dirinya, dan orang-orang yang terlibat dalam pemberontakan. Dia dilaporkan muncul secara berkala di Rusia, dan muncul dalam video rekrutmen awal pekan ini.

Bersahabat Dekat dengan Trump, Putin Optimis Hubungan Rusia-AS Bakal Mencair

VIVA Militer: Bos PMC Wagner Group, Yevgeny Prigozin, dan Vladimir Putin

Photo :
  • dailystar.co.uk

Setelah dia menarik pasukannya ke Moskow dua bulan lalu, banyak orang di dalam dan luar Rusia mulai bertanya-tanya berapa lama ia bisa bertahan, setelah memancing kemarahan Presiden Rusia Vladimir Putin. Di tengah maraknya spekulasi dan tidak adanya fakta yang dapat diverifikasi, beberapa pendukungnya menyalahkan Rusia atas kematiannya, sementara yang lain menyalahkan Ukraina yang akan merayakan Hari Kemerdekaannya pada Kamis.

Pria Rusia yang Bakar Al-Quran Dihukum Tambahan 14 Tahun Penjara atas Tuduhan Pengkhianatan

Melansir AP, Tatiana Stanovaya, peneliti senior di Carnegie Russia Eurasia Center, mengatakan di Telegram bahwa “apa pun penyebab kecelakaan pesawat itu, semua orang akan melihatnya sebagai tindakan balas dendam dan pembalasan” oleh Kremlin, dan “Kremlin tidak akan benar-benar menghalangi hal itu.”

“Dari sudut pandang Putin, serta pasukan keamanan dan militer – kematian Prigozhin harus menjadi pelajaran bagi calon pengikutnya,” kata Stanovaya dalam sebuah unggahan di Telegram. Menurutnya, setelah pemberontakan tersebut, Prigozhin “berhenti menjadi mitra pihak berwenang dan, dalam keadaan apa pun, tidak dapat memperoleh kembali status tersebut.”

Kecelakaan pesawat itu juga terjadi setelah media Rusia melaporkan bahwa seorang jenderal tinggi yang terkait dengan Prigozhin diberhentikan dari jabatannya sebagai komandan angkatan udara.

Penyelidik Rusia mengatakan mereka telah membuka penyelidikan pidana. Beberapa sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada media Rusia, bahwa mereka yakin pesawat itu ditembak jatuh oleh satu atau lebih tembakan rudal permukaan ke udara, tetapi Reuters tidak dapat mengonfirmasi hal itu.

Siapa pun pihak yang berada di balik kejadian kecelakaan itu, kematian Prigozhin juga akan membuat Putin terlepas dari seseorang yang telah melakukan pemberontakan paling serius terhadap otoritas pemimpin Rusia tersebut sejak ia berkuasa pada 1999.

Abbas Gallyamov, mantan penulis pidato Putin yang berubah menjadi pengeritik sehingga pemerintah Rusia mencapnya sebagai "agen asing", menyatakan bahwa Putin berada di balik kecelakaan itu dan telah memperkuat otoritasnya akibat hal ini.

“Pihak kemapanan sekarang yakin bahwa tidak mungkin menentang Putin. Putin cukup kuat dan mampu membalas dendam." tulis Gallyamov di Telegram.

Bill Browder, seorang pengusaha dengan pengalaman bertahun-tahun di Rusia dan kritikus Kremlin lainnya, sepakat bahwa Putin tidak akan pernah memaafkan dan melupakan, serta pemberontakan Prigozhin dahulu membuat Putin seperti sosok lemah yang terhinakan, tulis Browder di X (Twitter).

VIVA Militer: Jet tempur F-35 Lightning II militer Korea Selatan (Korsel)

Korsel Kirim Jet Tempur saat 11 Pesawat Militer China dan Rusia Masuki Zona Pertahanan Udaranya

Sebanyak 11 pesawat militer China dan Rusia memasuki zona identifikasi pertahanan udara Korea Selatan, pada Jumat, 29 November 2024.

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024