Warga Negara AS Didakwa Atas Dugaan Suap di Rusia

Bendera Amerika Serikat (AS) dan Rusia.
Sumber :
  • Flickr/Kementerian Luar Negeri.

Moskow – Pengadilan Moskow telah mendakwa seorang warga negara Amerika Serikat (AS), kelahiran Rusia yang dipenjara dengan dugaan spionase. Hal tersebut dilaporkan oleh kantor berita negara Rusia, TASS, pada Kamis, 17 Agustus 2023. 

AS Ancam Israel Stop Bantuan Militer jika Tak Segera Perbaiki Situasi Gaza

"Pria bernama Gene Spector, saat ini menjalani hukuman penjara setelah mengaku bersalah atas tuduhan penyuapan," menurut laporan TASS, dikutip dari CNN Internasional, Jumat, 18 Agustus 2023. 

Spector lahir dan besar di St. Petersburg, tetapi kemudian pindah ke Amerika Serikat dan menerima kewarganegaraan AS. Dia adalah ketua dewan direksi Grup Medpolymerprom, yang berspesialisasi dalam obat kanker, menurut TASS. 

Respons Kekerasan Pemukim Ilegal Israel kepada Warga Palestina, AS Hanya Nyatakan "Prhatin"

Ilustrasi napi di penjara.

Photo :
  • ANTARA

Pada tahun 2020, Spector didakwa dengan mediasi suap untuk Anastasia Alekseyeva, mantan pembantu eks Wakil Perdana Menteri Rusia Arkady Dvorkovich. 

AS Akan Mendukung Israel dan Pertahanannya jika Iran Balas Menyerang, Kata Juru Bicara Pentagon

Alekseyeva menerima suap lebih dari US$43.000 atau setara dengan Rp658 juta, termasuk perjalanan liburan ke Thailand dan Republik Dominika. 

Seorang pejabat AS di kedutaan Amerika di Moskow mengatakan, kepada bahwa mereka yakin warga AS itu sudah dipenjara, dan menambahkan bahwa mereka tidak memiliki informasi tentang dakwaan baru. 

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan, pihaknya mengetahui laporan tuduhan terhadap warga AS di Rusia, dan memantau situasi tersebut. 

Ketegangan antara AS dan Rusia meningkat setelah invasi besar-besaran Presiden Rusia, Vladimir Putin, ke Ukraina tahun lalu. Hal ini juga memperumit upaya pembebasan dua warga AS lainnya yang ditahan. 

Reporter Wall Street Journal, Evan Gershkovich, yang ditangkap pada bulan Maret, dan Paul Whelan, yang telah dipenjara selama lebih dari empat tahun, dianggap oleh Departemen Luar Negeri sebagai tahanan yang disengaja. Pemerintahan Joe Biden juga telah bekerja untuk mengamankan pembebasan mereka. 

Pada hari Rabu, 16 Agustus 2023, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berbicara melalui telepon dengan Whelan, yang ditahan di kamp penjara terpencil di Rusia. Diplomat top AS mengatakan kepada Whelan untuk tetap percaya pada pemerintah AS. 

"Kami melakukan segala yang kami bisa untuk membawa anda pulang secepat mungkin," kata Blinken. 

Ini kedua kalinya Blinken berbicara dengan Whelan. Panggilan lain antara Whelan dan Blinken terjadi pada 30 Desember tahun lalu.  Pemerintahan Biden terus mengulangi proposal serius yang mereka ajukan untuk pembebasan Whelan lebih dari delapan bulan lalu. Namun, Rusia belum menanggapi secara substantif. 

Seperti yang dilaporkan CNN awal tahun ini, pemerintahan Biden telah menjelajahi dunia untuk mencari tawaran yang dapat membujuk Rusia untuk membebaskan kedua orang Amerika yang ditahan secara tidak sah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya