Taliban Rayakan 2 Tahun 'Kuasai' Afghanistan

Taliban rayakan dua tahun taklukan Afghanistan
Sumber :
  • DW

VIVA Dunia – Penguasa Taliban Afghanistan baru saja merayakan "ulang tahun" kedua mereka sejak kembali berkuasa. Kelompok itu mengambil alih ibu kota Afghanistan, Kabul, pada 15 Agustus 2021 lalu. Pemerintah yang didukung AS runtuh dan sebagian besar kepemimpinannya, termasuk mantan Presiden Ashraf Ghani, lari ke pengasingan. 

Kunjungan ke AS, Prabowo Kenalkan Menlu Sugiono dan Seskab Mayor Teddy ke Joe Biden

Sejauh ini, belum ada negara yang mengakui pemerintahan Taliban di Afghanistan. 

Selasa waktu setempat, Otoritas Taliban mengadakan acara resmi di seluruh negeri, merayakan apa yang mereka sebut "Hari Kemerdekaan Afghanistan dari pendudukan AS." 

Profesor Politik Analisis Makna Penting di Balik Rute Perjalanan Luar Negeri Prabowo

VIVA Militer: Pasukan Taliban Afghanistan

Photo :
  • arabnews.com

Saat merayakannya, pemimpin Taliban bercerita mengenai bagaimana pasukan pimpinan AS berhasil menggulingkan Imarah Islam Afghanistan pada tahun 2001 namun berhasil kembali direbut 20 tahun kemudian.

Lawatan Prabowo ke AS dan Cina Disambut Baik, Pengamat: Sinyal Penghormatan Terhadap RI

"Pada ulang tahun kedua penaklukan Kabul, kami ingin mengucapkan selamat kepada mujahid (pejuang suci) bangsa Afghanistan dan meminta mereka untuk berterima kasih kepada Allah SWT atas kemenangan besar ini," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid, melansir DW, Rabu 16 Agustus 2023.

"Penaklukan Kabul sekali lagi membuktikan bahwa tidak ada yang bisa mengendalikan negara Afghanistan dan menjamin mereka tinggal di negara ini," kata pemerintah Taliban dalam sebuah pernyataan. 

Meski dirayakan, para aktivis HAM di dunia malah semakin gencar mengkritik Taliban karena terus menekan ruang gerak wanita dj negara Islam itu.  

Diketahui, otoritas Taliban telah memberlakukan sejumlah pembatasan pada perempuan, termasuk menegakkan aturan berpakaian yang ketat di depan umum, melarang mereka masuk ke pusat kebugaran dan taman, dan melarang perempuan dari pendidikan menengah dan tinggi. 

Meski begitu, pemerintah Taliban bersikeras bahwa Taliban tidak menolak hak perempuan atas pendidikan. Mereka mengatakan bahwa Taliban akan membuka kembali sekolah dan universitas untuk anak perempuan dan perempuan, tetapi tidak memberikan batas waktu untuk ini. 

"Ada komite yang dibentuk untuk menciptakan lingkungan Islami untuk itu," kata juru bicara Taliban Suhail Shaheen. 

Ia berpendapat bahwa kelompok Islam mendukung kemajuan perempuan dengan mengizinkan mereka belajar keperawatan dan berspesialisasi sebagai dokter. Penguasa Taliban Afghanistan telah mengizinkan para profesional medis wanita untuk terus hidup sehingga wanita tidak harus dirawat oleh staf pria. 

PBB juga menuduh Taliban mempraktikkan apartheid gender. Wakil Sekretaris Jenderal PBB Amina Mohammed mengatakan pada hari Selasa bahwa pemerintahan Taliban telah "membalikkan" kehidupan wanita Afghanistan. 

"Sudah dua tahun sejak Taliban mengambil alih Afghanistan. Dua tahun yang mengubah kehidupan perempuan dan anak perempuan Afghanistan, hak dan masa depan mereka," katanya dalam sebuah pernyataan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya