Ekuador Berdarah, Satu Politisi Lagi Ditembak Mati di Rumahnya
- ANTARA/Andika Wahyu
Ekuador – Seorang pemimpin partai lokal telah terbunuh di Ekuador. Ini merupakan politisi kedua yang dibunuh dalam waktu seminggu di negara itu.
Pedro Briones ditembak mati oleh orang-orang bersenjata yang mengendarai sepeda motor di rumahnya di provinsi Esmeraldas utara.
Dilansir dari BBC Internasional, Selasa, 15 Agustus 2023, pembunuhannya terjadi hanya lima hari setelah calon presiden Ekuador, Fernando Villavicencio, ditembak mati di ibu kota, Quito.
Tingkat pembunuhan Ekuador telah melonjak karena geng-geng lokal menjalin aliansi dengan kartel kejahatan internasional. Pembunuhan para politisi telah mengguncang negara itu menjelang pemilihan presiden pada 20 Agustus 2023 mendatang.
Briones merupakan pemimpin Partai Revolusi Warga sayap kiri di Esmeraldas. Rekan-rekan anggota partai juga menyampaikan belasungkawa mereka kepada keluarganya.
Kandidat presiden dari Partai Revolusi Warga, Luisa Gonzalez, mengatakan bahwa Ekuador sedang melalui masa paling berdarah akhir-akhir ini.
Mantan presiden Rafael Correa, yang mendirikan Partai Revolusi Rakyat, mengaku geram dengan serangan brutal para geng kartel narkoba.
"Mereka membunuh rekan kami yang lain di Esmeraldas. Cukup sudah!," katanya.
Polisi belum secara resmi mengomentari pembunuhan itu, tetapi media lokal melaporkan bahwa kedua pria bersenjata itu melarikan diri dengan sepeda motor setelah menembak mati Briones di San Mateo, selatan kota Esmeraldas. Selain itu, belum jelas apa kemungkinan motif pembunuhan tersebut.
Provinsi Esmeraldas, yang memiliki perbatasan dengan Kolombia, telah menjadi salah satu kota yang paling parah dilanda gelombang kekerasan yang menyebar ke seluruh negeri.
Perbatasannya yang keropos dengan Kolombia dan lokasinya di pantai Pasifik membuat provinsi ini menarik bagi penyelundup narkoba yang memperdagangkan kokain dari Kolombia melalui Ekuador ke AS dan Eropa.
Namun kekerasan belum bisa ditahan oleh Esmeraldas. Bulan lalu, walikota kota pelabuhan Manta di provinsi Manabi juga ditembak mati saat sedang memeriksa proyek pekerjaan umum.
Korban paling terkenal sejauh ini adalah Fernando Villavicencio, seorang jurnalis yang begitu vokal mengungkap skandal korupsi dan mencela hubungan antara kejahatan terorganisir dan pejabat pemerintah.
Enam pria telah ditangkap sehubungan dengan pembunuhannya, dan semuanya merupakan warga negara Kolombia.
Agen FBI juga tiba di negara itu dari AS pada hari Minggu, 13 Agustus 2023, dan telah bergabung dengan polisi Ekuador untuk menyelidiki pembunuhan Fernando Villavicencio.