Ratusan Warga Niger Turun ke Jalan Tolak Intervensi Militer dari Negara-negara ECOWAS
- Antara FOTO.
Niger – Ratusan warga Nigeria dan Niger turun ke jalan, pada Sabtu 12 Agustus 2023, untuk menentang ancaman intervensi militer untuk membalas kudeta baru-baru ini di Niger.
Aksi protes di Negara Bagian Kano terjadi beberapa hari setelah pemimpin blok Masyarakat Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS) mendorong kemungkinan penggunaan kekerasan untuk mengembalikan tatanan konstitusional, dan supaya Presiden Mohamed Bazoum yang dilengserkan pada 26 Juli lewat kudeta militer kembali menjabat. Hal itu disampaikan ECOWAS pada KTT darurat Kamis di Ibu Kota Abuja.
Dengan meneriakkan "orang Niger saudara kami, orang Niger juga keluarga kami," para demonstran menuntut agar Presiden Nigeria Bola Tinubu, yang juga ketua ECOWAS "mendukung pendekatan diplomatik untuk mengatasi krisis di Niger", menurut video di media sosial.
"Kami tidak menginginkan perang, perang terhadap Niger adalah ketidakadilan," sahut demonstran.
Para demonstran menuduh ECOWAS "dimanfaatkan" sekutu Barat untuk menyerang Niger. Negara-negara kawasan terpecah lantaran rencana respons militer ECOWAS terhadap kudeta Niger. Para oponen berpendapat bahwa hal itu dapat berkembang menjadi konflik kawasan yang lebih luas.
Nigeria, Pantai Gading, Senegal dan Benin menyatakan siap mengirim pasukan ke Niger. Sementara itu Prancis dan Amerika Serikat mendukung upaya blok ECOWAS untuk mencegah kudeta menyusul KTT pada Kamis.
Namun Mali dan Burkina Faso, di mana militer berkuasa pada 2020 dan 2022 dan ditangguhkan dari blok tersebut, menyatakan dukungan kuat terhadap pemimpin kudeta Jenderal Abdourahamane Tiani.
Tiani adalah mantan komandan pengawal presiden Niger yang kini menjabat sebagai kepala pemerintahan transisi sejak militer melengserkan Bazoum. Aljazair, negara lain yang berbatasan dengan Niger, juga menolak tegas intervensi militer apa pun dan menyerukan untuk kembali ke legitimasi konstitusional. (Ant/Antara)