Sinyal Perang dari Kim Jong Un, Genjot Produksi Senjata Hingga Latihan Militer Lebih Sering

VIVA Militer: Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un
Sumber :
  • aljazeera.com

Pyongyang – Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un telah memberhentikan jenderal tertingginya dan menyerukan untuk meningkatkan persiapan perang dengan cara ofensif. Kim juga mendesak militernya untuk memproduksi lebih banyak senjata dan melakukan lebih banyak latihan perang. 

Siaga Perang Ukraina, Tentara Korut Nyamar Jadi Warga Rusia

Dilansir dari The Sundaily, Kamis, 10 Agustus 2023, dengan sebatang rokok di tangan, Kim terlihat berbicara di ruangan yang penuh dengan jenderal-jenderal berseragam. Dia menunjuk ke arah peta dan membahas aksi militer besar terhadap Korea Selatan pada pertemuan Komisi Militer Pusat. 

Kantor Berita Pusat Korea mengatakan bahwa agenda pertemuan itu datang hanya beberapa hari setelah Kim memeriksa pabrik-pabrik senjata utama. Setelah itu, dia membuat persiapan perang penuh dan memastikan kesiapan militer yang sempurna untuk perang. 

Ratusan Tentara Korut Mati Dilalap Rudal Storm Shadow Ukraina

VIVA Militer: Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un

Photo :
  • laprensalatina.com

Pertemuan tersebut dilakukan saat Seoul dan Washington mempersiapkan latihan gabungan besar akhir bulan ini, yang dipandang Korea Utara sebagai latihan untuk invasi, dan telah berulang kali diperingatkan bahwa latihan itu dapat memicu tindakan luar biasa dari Pyongyang. 

Perayaan Natal di Palestina Akan Dibatasi karena Serangan Israel di Gaza

Pada pertemuan tersebut, Kim memberhentikan kepala staf umum Pak Su Il, dan menggantikannya dengan Wakil Marsekal Ri Yong Gil, menurut medianpemerintah KCNA tanpa memberikan rincian lebih lanjut. 

Su, yang dipromosikan ke jabatan tersebut akhir tahun lalu, mungkin telah diberhentikan karena dia tidak menunjukkan kompetensi yang memadai di bidang operasi militer, menurut Cheong Seong-chang, seorang peneliti di Institut Sejong. 

"Kim Jong Un menunjukkan kecenderungan cepat mengganti pejabat ketika dinilai kurang mampu mengontrol dan menjalankan tugasnya," katanya. 

"Ri mungkin adalah orang yang paling cocok untuk menggantikan Pak Su, karena dia telah lama memegang posisi itu," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya