Komunitas Katholik di Peru Lakukan Pelecehan pada Laki-laki, Vatikan Turun Tangan

Vatikan
Sumber :
  • VIVA/Ezra Sihite

Vatikan – Para penyelidik Vatikan telah menyelidiki tuduhan pelecehan seksual di sebuah perkumpulan Katolik Roma di Peru. Penyelidikan itu telah menyelesaikan tahapan pertama, dan akan mengeluarkan laporan dalam beberapa bulan mendatang, menurut juru bicara Vatikan Matteo Bruni. 

Dua Fotografer Cabul Berkedok Casting Model Akhirnya Ditangkap, Pelaku Sembunyikan Kamera di Kamar Korban

“Tahap pertama, pengumpulan informasi, selesai Sabtu lalu. Sekarang mereka akan mengerjakan dokumentasi yang mereka miliki, untuk mempresentasikan laporan dalam beberapa bulan mendatang," kata Bruni, dikutip dari CNN Internasional, Rabu, 9 Agustus 2023. 

Ditanya tentang penyelidikan itu, Paus Fransiskus mengatakan bahwa pihaknya sedang mengusut kasus tersebut. 

Deretan Nama Agus yang Bikin Heboh Media Sosial, Terbaru Agus Guru Les Cabuli Murid

Ilustrasi pelecehan seksual

Photo :
  • Poverty Action Lab

"Kami sedang mengerjakan ini. Kami mencoba untuk mengungkap situasi ini," ujarnya. 

Hotman Paris Pertanyakan Posisi Woman On Top Saat Agus Buntung Lakukan Pelecehan Seksual

Utusan khusus Paus Fransiskus, Uskup Agung Charles Scicluna dan Monsinyur Jordi Bertomeu, tiba di ibu kota Peru, Lima, pada akhir Juli untuk menyelidiki tuduhan pelecehan seksual di Sodalicio de Vida Cristiana, atau Sodalitium Christianae Vitae (SCV). Kunjungan itu diumumkan oleh Konferensi Waligereja Peru pada 22 Juli. 

SCV mengatakan para anggotanya, yang dipanggil oleh utusan Vatikan, telah berkolaborasi dan menegaskan kembali komitmennya untuk bekerja sama dengan Vatikan. Ia menambahkan bahwa masyarakat telah menyediakan dokumentasi terbaru tentang proses pemulihan bagi para korban. 

SCV, yang memiliki cabang di seluruh Amerika Latin, telah terperosok dalam skandal sejak muncul tuduhan bahwa pendirinya, Luis Fernando Figari, telah melakukan pelecehan seksual terhadap beberapa pria muda. Namun, pada tahun 2016, Figari membantah tuduhan tersebut secara terbuka untuk pertama kalinya. 

“Saya tidak bersalah, sama sekali tidak bersalah. Saya datang ke sini untuk mengatakan yang sebenarnya karena pihak berwenang tidak mengizinkan saya berbicara,” kata Figari kepada wartawan di Roma. 

Dia juga mengklaim otoritas SCV melarangnya berbicara dan bepergian ke Lima. Beberapa bulan kemudian, pada tahun 2017, sebuah kasus kriminal terhadapnya dan anggota SCV lainnya kembali terungkap. Mereka terlibat pelecehan seksual dan penculikan. 

Jaksa Peru mengatakan dalam kasus pelecehan seksual, tidak ada tersangka korban yang melapor, dan kejahatan tersebut termasuk dalam undang-undang pembatasan. Pada tahun 2017, SCV menerbitkan laporan dua bagian oleh para ahli internasional yang menemukan bahwa lebih dari belasan pria, dan tiga wanita telah melaporkan pelecehan seksual ketika mereka masih muda oleh anggota SCV. 

“Tak satu pun dari mereka yang dituduh melakukan pelecehan terhadap anak di bawah umur tetap terikat pada Sodalitium, kecuali Luis Fernando Figari, yang atas keputusan Tahta Suci telah dipisahkan dari kehidupan komunitas,” kata pemimpin umum SCV pada saat itu di awal laporan. 

SCV mengatakan pada 2017 Figari telah dikeluarkan dari komunitas, dilarang menghubungi anggota, dan dilarang oleh otoritas Vatikan untuk kembali ke Peru. “Memenuhi perintah Tahta Suci, Tuan Figari akan diberikan kondisi yang memadai untuk kehidupan yang terkendali, pengasingan dan doa, karena tindakan serius yang dilakukan,” tambahnya saat itu. 

Para pemimpin Katolik di Peru juga menyambut baik penyelidikan Vatikan itu. 

“Saya pikir sangat baik bahwa masalah ini diselidiki secara mendalam, orang-orang yang terlibat didengarkan dan saya yakin laporan itu akan adil dan objektif untuk kebaikan semua,” pungkas Uskup Agung Peru Miguel Cabrejos dalam sebuah pernyataan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya