Kapal Penjaga Pantai China Tembakkan Meriam Air, Filipina Murka
- scmp.com
Manila – Ketegangan terjadi antara Filipina dan China. Pihak Manila menuduh kapal Penjaga Pantai China menembakkan meriam air, dan melakukan manuver berbahaya ke kapalnya di Laut China Selatan.
“Penjaga Pantai Filipina (PCG) mengutuk keras manuver berbahaya Penjaga Pantai China (CCG) dan penggunaan meriam air secara ilegal terhadap kapal PCG,” tulis PCG dalam pernyataan yang dibagikan di akun Facebook resminya, pada Sabtu, 5 Agustus 2023.
Dalam tanggapan yang dikeluarkan pada hari Minggu, China sebaliknya menuduh Penjaga Pantai Filipina (PCG) melakukan pelanggaran di perairannya.
"Dua kapal pemasok Filipina dan dua kapal penjaga pantai secara ilegal menyusup ke perairan yang berdekatan dengan Karang Renai di Kepulauan Nansha China," kata Gan Yu, juru bicara Penjaga Pantai China.
“Penjaga pantai China menerapkan kontrol yang diperlukan sesuai dengan hukum dan mencegah kapal Filipina membawa bahan konstruksi ilegal. Kami mendesak pihak Filipina untuk segera menghentikan kegiatan pelanggarannya di wilayah maritim tersebut,” sambungnya, dikutip dari CNN Internasional, Senin, 7 Agustus 2023.
Gan Yu juga menegaskan kembali teritorial China di pulau-pulau dan Laut China Selatan. Dia bersumpah untuk melanjutkan aktivitas penegakan hukumnya di wilayah tersebut, jika ada kapal lain yang melanggar aturan Beijing.
Sementara itu, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menyuarakan dukungannya untuk Filipina dan meminta China untuk menghormati kebebasan navigasi.
“(China) tidak memiliki klaim yang sah atas wilayah maritim di sekitar Second Thomas Shoal,” katanya dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada hari Sabtu.
Sebagai informasi, Laut China Selatan telah lama menjadi sumber ketegangan antara Manila dan Beijing.
Beijing mengklaim kedaulatan yang tak terbantahkan atas hampir 1,3 juta mil persegi Laut Cina Selatan, serta sebagian besar pulau di dalamnya. Hal itu termasuk Spratlys, sebuah kepulauan yang terdiri dari 100 pulau kecil dan terumbu karang yang juga diklaim oleh beberapa negara lain seperti Filipina, Malaysia, Brunei, dan Taiwan.
Namun Manila menyebut daerah itu Laut Filipina Barat.