Perusahaan Pelayaran Indonesia dan Institusi Pendidikan Singapura Dorong Hal ini untuk ASEAN
- Istimewa
Jakarta – Perusahaan pelayaran di Indonesia berkolaborasi dengan Institusi Singapura mendorong Filantropi dan CSR di Kawasan ASEAN
Hutan bambu memiliki fungsi penting dalam regenerasi lahan. Dalam waktu delapan tahun setelah ditanami bambu, lahan yang terdegradasi dapat subur kembali sehingga bisa dimanfaatkan untuk bercocok tanam.
Selain itu, penanaman bambu juga dapat memperbaiki kualitas tanah, air tanah dan udara. Penanaman bambu juga diharapkan membawa dampak positif bagi ekonomi masyarakat setempat.
Dalam tiga tahun setelah penanaman, masyarakat setempat sudah dapat memanfaatkan hasil dari tanaman bambu sebagai sumber pendapatan tambahan.
Sejalan dengan itu, salah satu perusahaan pelayaran di Indonesia milik keluarga Menaro, melakukan kolaborasi aktivitas dan dukungan sumber daya yang dilakukan secara terorganisir atau biasa disebut filantropi dan CSR, dengan organisasi nirlaba WE-Empower dan institusi pendidikan Singapore University of Social Science (SUSS).
Dalam kolaborasi tersebut, mereka akan memelopori program-program yang berfokus pada kewirausahaan sosial dan inovasi di masyarakat di seluruh wilayah ASEAN. Salah satu program yang direncanakan akan dimulai di Indonesia yakni proyek pembibitan bambu yang bertujuan memberdayakan petani bambu skala kecil.
Kerjasama ini juga dilakukan untuk mendorong inisiatif yang memiliki dampak lingkungan, sosial, dan keberlanjutan di daerah-daerah urban dan pedesaan di wilayah ASEAN. Hal tersebut juga merupakan proyek pertama yang akan dilaksanakan di Indonesia.
Keluarga Menaro berkomitmen untuk mendonasikan SGD1 Juta atau setara dengan Rp11,3 miliar, sebagai bagian dari kontribusi CSR. Charles Menaro sebagai Presiden Komisioner dari Grup Meratus mengatakan bahwa dia berharap akan mendorong perusahaan-perusahaan dan pebisnis keluarga lainnya untuk terlibat dalam proyek filantropi dan CSR.
"Ini adalah kesempatan bagi perusahaan-perusahaan dan pebisnis keluarga untuk meningkatkan kontribusi filantropi terutama di Indonesia dan ASEAN melalui kolaborasi dengan WE-Empower dan SUSS," katanya dalam pernyataan tertulis, Jumat, 28 Juli 2023.
"Sumbangsih ini akan digunakan pada proyek-proyek regenerasi lahan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat daerah,” lanjutnya.
Sebagai informasi, WE-Empower merupakan organisasi nirlaba yang bertujuan memberdayakan perusahaan atau organisasi akar rumput dengan melibatkan keluarga pebisnis, filantropi, universitas, dan kelompok masyarakat lain.
Sementara SUSS, akan bertindak sebagai saluran untuk pengetahuan terapan dan penyedia laboratorium pembelajaran interdisipliner. Fakultas dan mahasiswa juga akan melakukan penelitian untuk mengembangkan solusi inovatif yang dapat diterapkan di tingkat akar rumput.
Kedua organisasi itu juga akan menciptakan program-program magang dengan perusahaan keluarga di Indonesia dan ASEAN.