Tersaingi Dalam Industri Minyak, Pangeran MBS Ancam Jatuhkan Sanksi ke UEA

Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman.
Sumber :
  • Istimewa

Riyadh – Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS), secara pribadi mengancam bahwa ia akan menjatuhkan sanksi terhadap Uni Emirat Arab (UEA). Pernyataan itu ia lontarkan pada wartawan tahun lalu. 

Menag Sebut Presiden Prabowo Ingin Bentuk Kampung Indonesia di Arab Saudi, Ini Alasannya

Pangeran MBS mengatakan kepada wartawan dalam pernyataan off-the-record, pada bulan Desember bahwa dia telah mengirimkan daftar tuntutan kepada Uni Emirat Arab (UEA), dan memperingatkan negara itu bahwa dia akan bertindak jika UEA terus menyaingi posisi kebijakan utama Saudi di wilayah tersebut dan di Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC+). 

"Ini akan lebih buruk daripada apa yang saya lakukan dengan Qatar," kata Putra Mahkota, merujuk pada embargo 2017 terhadap Qatar, dikutip dari Middle East Monitor, Rabu, 26 Juli 2023. 

Wakil Kepala BP Haji Dahnil Ketemu Kementerian Haji Arab Saudi Untuk Persiapan Haji 2025 dan 2026

VIVA Militer: Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman

Photo :
  • AboutHer

Bin Salman dilaporkan melontarkan ancaman itu kepada wartawan Saudi, dan menyebut bahwa UEA telah menikam mereka dari belakang. "Abu Dhabi akan melihat apa yang bisa saya lakukan," kata MBS, menurut laporan The Wall Street Journal (WSJ). 

Andai Waktu Bisa Diputar, Mancini Tak Akan Tinggalkan Timnas Italia Demi Arab Saudi

Putra Mahkota Saudi dan Mohammed bin Zayed dari UEA telah lama dilaporkan bersaing satu sama lain dalam kebijakan luar negeri di wilayah tersebut, terutama di Yaman, di mana keduanya telah mengambil tindakan militer terhadap pemberontak Houthi. Namun, pada saat yang sama, keduanya bersaing memperebutkan kepemimpinan. 

Riyadh dan Abu Dhabi juga memiliki perbedaan mereka dalam OPEC+, di mana keduanya adalah anggota, tetapi Arab Saudi mengambil peran utama. 

Kembali pada bulan Oktober tahun lalu, UEA juga menuduh Arab Saudi memaksanya untuk menyetujui pengurangan produksi minyak pada pertemuan OPEC, yang menyebabkan Emirat mengancam untuk menarik diri dari organisasi tersebut. 

Terlepas dari ancaman dari kedua belah pihak, kedua negara dan sekutu telah berhasil mencegah perselisihan mereka meningkat dan sebagian besar menjaganya agar tidak bocor ke pers atau lingkaran diplomatik. 

Namun, menurut WSJ, mengutip sumber anonimnya, ketegangan terus berlanjut sedemikian rupa sehingga bin Salman dan bin Zayed tidak berbicara selama lebih dari enam bulan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya