Berkuasa Selama Hampir 40 Tahun, PM Kamboja Hun Sen Bakal Wariskan Kekuasaan ke Putranya
- AP Photo/Heng Sinith.
Phnom Penh – Partai Rakyat Kamboja (CPP), yang dipimpin Perdana Menteri Hun Sen, telah memenangkan 120 dari 125 kursi yang tersedia dalam pemilihan hari Minggu, 23 Juli 2023 menurut hasil awal. Kemenangan CPP ini dapat terjadi tanpa adanya pesaing, karena partai oposisi dilarang ambil bagian dalam pemilu.
Melansir AP, Hun Sen (70), yang telah berkuasa selama 38 tahun, mengatakan dia berencana menyerahkan jabatan perdana menteri kepada putra sulungnya, Hun Manet (45), yang merupakan panglima militer Kamboja dan memenangkan kursi parlemen pertamanya pada Minggu.
Penyerahan kekuasaan tersebut merupakan bagian dari apa yang diharapkan menjadi perubahan generasi untuk CPP. Meskipun belum jelas kapan tepatnya Hun Manet akan mengambil alih posisi, Hun Sen menyarankan peralihan bisa dilakukan paling cepat dalam bulan depan.
Di halaman Facebook-nya Senin, 24 Juli 2023, Hun Manet mengatakan hasil pemilu menunjukkan bahwa “rakyat Kamboja telah dengan jelas menyatakan keinginan mereka melalui pemungutan suara.” Dia berterima kasih kepada warga Kamboja atas “cinta dan kepercayaan mereka pada CPP” dan berjanji bahwa partai tersebut akan “terus melayani Kamboja dan rakyat Kamboja dengan lebih baik dan lebih baik lagi.”
Melansir DW, ada kemungkinan sebelum akhir Agustus mendatang, kepemimpinan pemerintahan Kamboja digantikan oleh pejabat-pejabat yang lebih muda, yang sebagian besar adalah anak-anak atau kerabat dari para petinggi partai yang berkuasa.
CPP pertama kali mengambil alih kekuasaan pada tahun 1979, setelah sekelompok pembelot Khmer Merah, termasuk PM Hun Sen, kembali bersama militer Vietnam untuk menggulingkan rezim genosida tersebut.
Hun Sen diangkat menjadi perdana menteri pada tahun 1985, yang menjadikannya kepala pemerintahan terlama di dunia.
Selain Hun Manet yang akan mewarisi jabatan ayahnya, putra-putra dari Menteri Dalam Negeri Sar Kheng dan Menteri Pertahanan Tea Banh, juga diperkirakan akan mewarisi jabatan ayah mereka.
Setidaknya dua pertiga dari kabinet, yang dikenal sebagai Dewan Menteri, akan memberikan jalan bagi para pejabat yang lebih muda, sementara sejumlah wakil perdana menteri dan menteri tanpa portofolio rencananya juga akan dirombak, menurut daftar calon internal yang bocor pada awal tahun ini.