Polisi Malaysia Usut Kasus Ciuman Sesama Jenis Anggota Band The 1975
- People
Kuala Lumpur – Polisi mengkonfirmasi bahwa tiga laporan telah dibuat di kantor polisi Bandara Internasional Kuala Lumpur tentang dugaan perilaku ofensif yang dilakukan band Inggris The 1975 di Good Vibes Festival 2023 Jumat malam pekan lalu, yang terjadi di Good Vibes Festival.
Kepala Polisi Selangor Datuk Hussein Omar Khan mengatakan, laporan tersebut diterima oleh Markas Besar Kepolisian Distrik Bandara Internasional Kuala Lumpur kemarin. "Polisi telah memanggil pihak-pihak yang terlibat dan kasusnya sedang diselidiki berdasarkan Pasal 509 dan 504 KUHP dan Pasal 14 Undang-Undang Pelanggaran Ringan,” lanjutnya, melansir The Straits Time, Senin 24 Juni 2023.
"Masyarakat diingatkan untuk tidak membuat spekulasi yang dapat menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat," lanjutnya dalam sebuah pernyataan.
Hussein mengatakan polisi mendukung keputusan Menteri Komunikasi dan Digital, Fahmi Fadzil, untuk membatalkan acara tiga hari itu dengan alasan keamanan.
Laporan media lokal menyebut penampilan The 1975 dihentikan setelah vokalis band asal Inggris itu, Matty Healy, terlihat tampil sambil memegang botol minuman keras, dan mengecam Undang-Undang anti-LGBT di Malaysia dalam pidatonya yang dipenuhi kata-kata kasar saat tampil di atas panggung.
Tidak hanya itu, Healy juga mencium salah satu basis The 1975, Ross MacDonald, di atas panggung, yang mana adalah seorang lelaki dan membuat ciuman itu sebagai ciuman sesama jenis.
Sesaat setelah membuat kehebohan, anggota band Inggris The 1975 akhirnya telah meninggalkan Malaysia, kata kepala polisi Selangor Comm Datuk Hussein Omar Khan.
Dia mengatakan band tersebut meninggalkan negara itu pada Sabtu, 22 Juli, pagi hari. "Dalam hal tindakan terhadap band, tidak banyak yang bisa dilakukan. Dengan demikian, penyelenggara (festival Good VIbes) akan kami pertanggungjawabkan atas perbuatannya,” ujarnya kepada awak media.
Fahmi juga memposting tautan berita soal ciuman sesama jenis itu dan menyebutnya sebagai 'tindakan yang sangat tidak sopan'.
"Jangan pernah menyentuh sensitivitas masyarakat, apalagi yang bertentangan dengan tata krama dan nilai-nilai budaya lokal," tegasnya.