2 Tersangka Robot Trading Net89 Kabur ke Phnom Penh dan Pindah Kewarganegaraan Kamboja

Ilustrasi Trading
Sumber :
  • pixabay

Phnom Penh – Dua pengusaha Indonesia yang menjadi buronan polisi karena dugaan penipuan robot trading 89, hilang sejak Maret lalu. Keduanya kabur ke Phnom Penh dan telah mendapat kewarganegaraan Kamboja beberapa bulan sebelum mereka hilang. 

7 Orang Diduga Terlibat TPPO ke Kamboja Ditangkap, Begini Modus Pelaku

Pemerintah Kamboja secara resmi mengeluarkan kewarganegaraan kepada dua buronan tersebut yakni Andreyanto, pada 21 Oktober 2022, kemudian namanya diubah menjadi Anderson William. Seminggu kemudian, pada 28 Oktober, Lauw Swan Hie Samuel juga diberi kewarganegaraan dan namanya diganti menjadi Smith Boa. 

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Perusahaan Indonesia Simbiotik Multitalenta Indonesia (milik Andreas) gagal membayar ganti rugi pada para korban awal tahun ini. Padahal, mereka menjanjikan pengembalian yang tinggi kepada investor melalui skema robot trading Net89.

Bek Naturalisasi Timnas Kamboja Buka Suara soal Dugaan Pengaturan Skor di Piala AFF 2024

Pertemuan pengacara korban dan pengacara pemilik robot treding Net 89

Photo :
  • Istimewa

Sebagai informasi, pemilik perusahaan tersebut yakni Andreas Andreyanto dan direktur perusahaan yakni Lauw Swan Hie Samuel. 

Nasib Tragis Malaysia Digusur Kamboja di Klasemen Piala AFF, Terancam Gagal Lolos Semifinal

Dilansir dari Cambodian Center For Independent Media, Kamis, 20 Juli 2023, sejak bulan Maret Andreyanto dan Samuel merupakan bagian dari sembilan eksekutif yang dicari karena penipuan. Namun keduanya melarikan diri dan meninggalkan Indonesia. 

Simbiotik Multitalenta Indonesia tidak terdaftar di daftar bisnis resmi negara atau di asosiasi industri. Namun, perusahaan telah mengklaim bahwa mereka memiliki pendaftaran perusahaan dan izin untuk menjual produknya. 

Kementerian Perdagangan Kamboja juga memiliki daftar untuk Simbiotik Multitalenta International (Kamboja), yang direkturnya adalah Andre Yanto dari Surabaya, Indonesia, di mana operasi Net89 berlangsung. 

Perusahaan juga memposting video ke YouTube pada 15 April 2021, di mana Andreyanto memamerkan kantornya di Menara Canadia Phnom Penh. Alamat resmi Simbiotik Multitalenta International yang terdaftar di Kementerian Perdagangan Kamboja sama dengan alamat Menara Kanada. 

Sejauh ini, sebanyak 5.500 korban Simbiotik Multitalenta International bernama Gempur Net89 telah bekerja sama dengan penyelidik kepolisian Indonesia untuk mengidentifikasi aset yang akan disita untuk membayar korban.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya