Pejabat Rusia Kini Dilarang Menggunakan iPhone, Kenapa?
- BGR
Rusia – Pejabat Rusia diberitahu untuk berhenti menggunakan smartphone milik Apple, iPhone setelah dinas intelijen negara itu, tanpa bukti, menuduh Apple membantu pemerintah AS melakukan operasi spionase.
Mulai hari Senin ini, karyawan di Kementeriqn Perdagangan Rusia tidak lagi diizinkan menggunakan iPhone saat bekerja, dilansir dari laman Financial Times, Selasa, 18 Juli 2024. Setidaknya satu kementerian lain berencana untuk mengikuti, seperti halnya perusahaan minyak negara, Rostec.
Pada bulan Maret, Kremlin pernah mengatakan kepada para pejabat untuk berhenti menggunakan produk Apple, dengan alasan kekhawatiran mereka rentan terhadap peretasan AS.
Kemudian, pada bulan Juni, pemerintah Rusia menuduh Apple bekerja sama dengan badan intelijen AS, klaim yang dibantah mentah-mentah oleh perusahaan, setelah sebuah perusahaan keamanan dunia maya mengatakan bahwa iPhone yang menjalankan iOS versi lama telah terinfeksi malware, membuat mereka rentan disusupi.
Namun, Layanan Keamanan Federal Rusia, atau FSB, tidak memberikan bukti untuk mendukung klaim tersebut dan pakar keamanan independen tidak menemukan tanda-tanda Apple telah membuat pengecualian "pintu belakang" untuk enkripsi perangkat.
Itu tidak berarti tidak ada kelemahan keamanan yang nyata. Mengikuti klaim Rusia, Apple mengumumkan tambalan ke perangkat lunak iOS-nya, memuji para peneliti di Lab Kaspersky yang berbasis di Moskow dengan mengidentifikasi kerentanan.
Larangan penggunaan resmi tidak akan berdampak pada konsumen biasa. Apple menarik diri dari pasar Rusia menyusul invasi besar-besaran tahun lalu ke Ukraina. Namun produk perusahaan itu tetap diimpor dari negara lain. Penyedia ponsel terbesar Rusia, MTS, mencantumkan iPhone 14 sebagai tersedia dengan harga lebih dari US$1.200; model serupa, di AS, dijual seharga US$999.
Juga pada hari Minggu, televisi negara Rusia menayangkan klip Presiden Rusia Vladimir Putin yang mengejek politisi Eropa, yang dia gambarkan sebagai orang yang sepenuhnya bergantung pada Amerika Serikat.
"Jika mereka diberitahu besok: 'Kami telah memutuskan untuk menggantung kalian semua!' mereka hanya akan mengajukan satu pertanyaan, dengan mata tertunduk kaget karena keberanian mereka: 'Bisakah kita melakukan ini dengan bantuan tali buatan dalam negeri?" kata Putin, seperti dikutip oleh kantor berita negara TASS.