PBB: AIDS Bisa Berakhir di Tahun 2030

Ilustrasi HIV/AIDS.
Sumber :
  • Freepik

VIVA Dunia – Penyakit AIDS bisa diakhiri di tahun 2030, kata Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). 

China Sebut Veto AS atas Resolusi Gencatan Senjata Gaza Dorong Palestina ke Kegelapan

Tetapi, penyakit paling mematikan di dunia itu hanya bisa dihentikan jika para pemimpin negara mengambil kesempatan tersebut dengan sungguh-sungguh, demikian peringatan PBB.

"Kami memiliki solusi, jika kami mengikuti kepemimpinan negara-negara yang telah menempa komitmen politik yang kuat untuk mengutamakan masyarakatnya dan berinvestasi dalam program pencegahan dan pengobatan HIV yang berbasis bukti," kata badan UNAIDS, mengutip DW, Jumat, 14 Juli 2023.

Erdogan Benarkan Turki Tutup Wilayah Udaranya untuk Pesawat Presiden Israel

Ilustrasi suntik

Photo :
  • pixabay

Mengadopsi undang-undang non-diskriminatif dan pemberdayaan masyarakat, di antara inisiatif lainnya, merupakan tanggapan yang efektif terhadap HIV, tambahnya. 

Prabowo Siap Kirim Pasukan Perdamaian ke Palestina, DPR Ingatkan Jangan Sampai Jadi Target Serangan

UNAIDS mengatakan bahwa mengakhiri penyakit ini, di atas segalanya, adalah pilihan politik dan keuangan.

"Kesuksesan mungkin bisa terjadi dalam dekade ini," kata Direktur Eksekutif UNAIDS Winnie Byanyima.

"Berakhirnya AIDS adalah sebuah kesempatan bagi para pemimpin dunia saat ini untuk dikenang sebagai 'orang yang berhasil menghentikan penyakit paling mematikan di dunia'," kata Byanyima. 

Dia mengatakan kemajuan terbesar dalam virus HIV, yang mana adalah virus yang menyebabkan AIDS, dibuat di negara dan wilayah yang telah berinvestasi dengan kuat. 

Dia mengutip Afrika timur dan selatan, di mana infeksi HIV telah turun 57 persen sejak 2010. Botswana, Eswatini, Rwanda, Tanzania dan Zimbabwe telah mencapai apa yang disebut target 95-95-95.

Ini berarti bahwa 95 persen dari mereka yang hidup dengan HIV mengetahui status mereka; 95 persen dari mereka yang mengetahui bahwa mereka mengidap HIV sedang menjalani pengobatan anti-retroviral yang bisa menyelamatkan jiwa; dan 95 persen orang yang menjalani pengobatan mencapai penekanan virus hingga tak terdeteksi. 

Setidaknya 16 negara lain, termasuk Denmark, Kuwait dan Thailand juga hampir mencapai target tersebut. 

Pada tahun 2022, dikabarkan bahwa 39 juta orang di seluruh dunia hidup dengan HIV dan 29,8 juta di antaranya dalam pengobatan terapi anti-retroviral, kata UNAIDS. 

Ilustrasi HIV/AIDS.

Photo :
  • Freepik

Jumlah pengobatan anti-retroviral hampir empat kali lipat dari 7,7 juta pada tahun 2010. Sekitar 1,3 juta orang baru terinfeksi HIV tahun lalu, turun 59 persen dari puncaknya pada tahun 1995. 

Sementara itu, 630.000 meninggal karena penyakit terkait AIDS. "Secara keseluruhan, jumlah kematian terkait AIDS telah berkurang 69 sejak puncaknya pada 2004," kata laporan itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya