Sentil Pembakaran, Kuwait Akan Cetak 10.000 Al Quran Dalam Bahasa Swedia
- Pixabay.
Kuwait – Pemerintah Kuwait telah mengumumkan rencana untuk menerbitkan 100.000 eksemplar Al Quran dalam bahasa Swedia untuk didistribusikan di negara Skandinavia tersebut, sebagai tanggapan atas insiden pembakaran Al Quran yang provokatif di Stockholm pada hari yang bertepatan dengan Idul Adha bulan lalu.
Awal pekan ini, Dewan Menteri membuat keputusan selama pertemuan mingguannya dengan inisiatif yang diajukan oleh Perdana Menteri Sheikh Ahmad Nawaf Al-Ahmad Al-Sabah, yang menugaskan Otoritas Publik untuk Kepedulian Publik dengan mencetak dan menerbitkan salinan Al Quran.
Menurut Kuwait News Agency (KUNA), langkah tersebut dilakukan dalam kerangka "menegaskan toleransi agama Islam dan menyebarkan nilai-nilai Islam dan hidup berdampingan di antara semua umat manusia."
Fahd al-Daihani, kepala otoritas umum percetakan dan penerbitan Al Quran di Kuwait, mengatakan badan tersebut telah mulai mengambil langkah-langkah untuk mengimplementasikan arahan pemerintah.
Penerbitan Al Quran terjemahan diharapkan segera selesai, yang berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri, akan didistribusikan ke masjid, perpustakaan, sekolah, dan lembaga lainnya di seluruh Swedia. Pekerjaan penerjemahan dilakukan oleh mendiang Knut Bernstrom, seorang penerjemah Swedia yang terkenal dan telah memeluk agama Islam.
Kuwait termasuk di antara banyak negara mayoritas Muslim dan Arab yang mengutuk insiden pembakaran Al Quran yang diizinkan oleh otoritas Swedia, dengan Kementerian Luar Negeri menyatakan bahwa: "Langkah provokatif yang serius ini menyinggung umat Islam di seluruh dunia."
"Negara Kuwait mengingatkan masyarakat internasional dan semua negara yang berkepentingan akan tanggung jawab mereka untuk bertindak melawan kebencian dan ekstremisme agama, dan menghentikan tindakan permusuhan yang menargetkan kesucian umat Islam," ujar lembaga tersebut.
"Pelaku tindakan permusuhan seperti itu harus diadili dan dicegah menggunakan prinsip kebebasan sebagai taktik untuk membenarkan permusuhan terhadap Islam atau agama suci apa pun."
Dilaporkan juga kemarin bahwa Kuwait berpartisipasi dalam menyiapkan rancangan resolusi, bersama Organisasi Kerjasama Islam (OKI), yang akan diajukan ke Dewan Hak Asasi Manusia PBB (UNHRC) untuk menghadapi kebencian agama dan menodai kesucian agama.
Diketahui, pelaku pembakaran Al Quran di Swedia dilakukan oleh seorang aktivis sayap kanan bernama Salman Momika. Hingga kini, ia belum ditangkap.