Rapper Iran Ini Dijatuhi Hukuman Penjara Setelah Kritik Pemerintah Lewat Karyanya

Iran – Seorang rapper terkemuka Iran Toomaj Salehi, yang ditangkap selama protes nasional tahun lalu, telah dijatuhi hukuman enam tahun tiga bulan penjara. Hal ini diumumkan oleh akun Twitternya yang dikelola oleh para penggemar, Senin waktu setempat

Pengacaranya, Rosa Etemad Ansari, mengatakan kepada surat kabar Shargh bahwa Salehi dijatuhi hukuman atas tuduhan "korupsi di Bumi", yang bisa saja mendapat dihukum mati. Ansari mengatakan dia dibebaskan dari tuduhan "menghina pendiri dan pemimpin Republik Islam" dan "kolaborasi dengan pemerintah yang bermusuhan."

Persidangan Salehi dilakukan secara tertutup dan tanpa liputan media sama sekali. Ada juga tuduhan penyiksaan dan pengakuan paksa terhadap dirinya, dilansir dari laman DW, Selasa, 11 Juli 2023.

Departemen Luar Negeri AS secara konsisten menyuarakan keprihatinan yang mendalam mengenai "perlakuan kejam oleh rezim" terhadap Salehi, mendesak Iran untuk mengakhiri perilaku tersebut.

Salehi ditahan oleh otoritas Iran pada 30 Oktober 2022. Lagu-lagunya mengecam penguasa Islam Iran dan anggapan ketidakadilan yang dilakukan terhadap rakyat Iran.

Seperti ribuan pemuda Iran lainnya, Salehi merangkul gerakan protes anti-pemerintah yang meluas yang dimulai September lalu setelah kematian Mahsa Amini yang berusia 22 tahun dalam tahanan polisi moral Iran.

Beberapa hari sebelum penangkapannya, dia memposting video dirinya di Instagram yang berpartisipasi dalam demonstrasi jalanan damai dan mendesak orang lain untuk melakukan hal yang sama.

Kini, rapper berusia 32 tahun yang sebelumnya ditahan di sel isolasi di penjara Dastgerd di Iran tengah, diizinkan untuk bergabung kembali dengan populasi penjara umum, tambah pengacara Salehi.

Sementara itu, anggota parlemen Jerman Ye-One Rhie, yang berkampanye atas namanya, menuntut pembebasan Salehi, dengan mengatakan dalam sebuah tweet, "Dia tidak melakukan kejahatan apa pun yang dituduhkan kepadanya."

Dia menambahkan bahwa dia ingin bertemu dengan Salehi untuk mengkonfirmasi situasinya, dan kemudian menyambut pemindahan Salehi dari sel isolasi.

Salehi termasuk di antara ribuan warga Iran yang turun ke jalan setelah kematian Jina Masha Amini dalam tahanan polisi. Wanita berusia 22 tahun itu ditangkap oleh polisi moralitas Iran karena diduga melanggar aturan berpakaian Islami negara itu.

Protes menyebar ke seluruh negeri dan menyebabkan lebih dari 500 orang tewas, termasuk puluhan personel keamanan. Hampir 20.000 ditangkap sehubungan dengan apa yang disebut pejabat sebagai "kerusuhan".

Sejauh ini, Iran telah mengeksekusi tujuh orang sehubungan dengan protes tersebut. Meskipun protes sebagian besar telah mereda tahun ini, masih ada tanda-tanda ketidakpuasan yang meluas.

Pria Mabuk Tewas Usai Ditangkap, 6 Anggota Polrestabes Medan Diperiksa Propam

BS ditangkap polisi karena minum tuak saat perayaan malam Natal 2024. Sambil kondisi mabuk, ia dan teman-temannya menyalakan musik dengan keras.

VIVA.co.id

27 Desember 2024