Arab Saudi Mulai Terbitkan Visa Elektronik untuk Umrah

Ilustrasi Jemaah Indonesia tengah menunaikan ibadah umrah.
Sumber :
  • Fuad Hasan/Maktour

Jeddah – Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mulai menerbitkan visa elektronik (e-visa) untuk keperluan umrah sebagai salah satu cara guna memudahkan lebih banyak umat Muslim dari berbagai negara dalam menunaikan ibadah tersebut.

Langkah tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan umrah demi mewujudkan Visi Saudi 2030, yaitu program pemerintah Arab Saudi untuk mendiversifikasi sektor perekonomiannya serta mengembangkan pelayanan publik.

Calon jamaah yang ingin mendapatkan e-visa agar dapat menjalankan ibadah umrah mulai 19 Juli dapat mendaftar melalui Nusuk, sebuah platform daring perencanaan dan reservasi haji dan umrah milik kementerian tersebut. Laman tersebut dapat diakses melalui https://www.nusuk.sa/.

Umrah di Hari Pilkada, Mulan Jameela Golput?

Ilustrasi visa.

Photo :
  • Freepik/kstudio


Platform Nusuk itu juga memfasilitasi Muslim dari seluruh dunia untuk mengunjungi Mekah dan Madinah dengan memberikan pilihan tempat menginap dan layanan transportasi. Berbagai pilihan paket perjalanan umrah serta peta interaktif kedua kota tersebut juga tersedia dalam beberapa bahasa pada platform ini.

Pemerintah Arab Saudi telah memberlakukan beberapa kebijakan baru mengenai umrah, di antaranya pengurangan biaya asuransi jamaah sebesar 63 persen, penerbitan visa kurang dari 24 jam, dan perpanjangan masa berlaku visa menjadi 90 hari.

Selain itu, kini wanita diizinkan menunaikan ibadah umrah tanpa didampingi mahramnya. Jamaah umrah juga diperbolehkan mengunjungi berbagai situs lain di luar situs ibadah untuk mengenal kekayaan budaya negara Timur Tengah tersebut.

Sebelumnya, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengumumkan bahwa melalui kerja sama dengan otoritas terkait, pemilik visa wisata dari negara-negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) serta pemilik visa Schengen dapat melakukan reservasi layanan umrah dan mendaftar e-visa melalui Nusuk.

Negara anggota GCC terdiri dari Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab (UAE).

Sementara visa Schengen dimiliki oleh penduduk negara yang termasuk dalam area Schengen, yakni Austria, Belgia, Republik Ceko, Kroasia, Denmark, Estonia, Finlandia, Prancis, Jerman, Yunani, Hongaria, Islandia, Italia, Latvia, Liechtenstein, Lithuania, Luksemburg, Malta, Belanda, Norwegia, Polandia, Portugal, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, dan Swiss.

Menurut laman pendaftaran visa platform Nusuk yang diakses pada Rabu, layanan e-visa ini juga telah diperluas ke beberapa negara lain, seperti Amerika Serikat, Australia, China, Jepang, Kanada, Malaysia, Rusia, dan Singapura.

Sayangnya, Indonesia belum termasuk salah satu negara yang dapat menikmati layanan ini melalui platform Nusuk.

Calon jamaah dari negara yang belum dapat menggunakan layanan e-visa tetap bisa mendapatkan visa umrah melalui kedutaan besar atau konsulat Arab Saudi di negara masing-masing serta penyedia layanan paket umrah yang dapat dipilih melalui Nusuk. (Ant/Antara)

Menteri Ara Setuju Tapera Bersifat Sukarela: Jangan Maksa-maksa
Menteri Agama, Nasaruddin Umar.

Menag Sebut Arab Saudi Siap Beri Perhatian Khusus Jemaah Haji Indonesia

Menag juga menyampaikan bahwa Indonesia mendapat perhatian khusus dari pemerintah Arab Saudi sebagai negara dengan jumlah jemaah haji terbesar di dunia.

img_title
VIVA.co.id
27 November 2024