Wilayah China Barat Dilanda Banjir, 460 Ribu Penduduk Terdampak dan 15 Orang Tewas
- Ran Mengjun/ AP Photo
Chongqing – Hujan deras dan banjir telah menewaskan sedikitnya 15 orang dan empat lainnya masih hilang di wilayah Chongqing, China barat daya, pada Rabu, 5 Juli 2023.
Menurut pihak berwenang setempat, kematian telah dicatat sejak Senin, 3 Juli 2023, saat hujan lebat melanda China barat daya, dan membuat empat kabupaten di Chongqing mengeluarkan peringatan siaga merah tingkat tertinggi.
Kementerian Manajemen Darurat China juga menaikkan tingkat daruratnya.
Banjir di China
- Ran Mengjun/ AP Photo
Tidak hanya Chongqing, provinsi tetangga Sichuan juga terkena dampak parah, dengan lebih dari 460.000 penduduk terkena dampak hujan lebat. Namun, sejauh ini tidak ada korban yang dilaporkan, menurut pemerintah provinsi.
Melansir dari CNN Internasional, Rabu, 5 Juli 2023, lebih dari 85.000 penduduk Sichuan telah mengungsi, pada Selasa, 4 Juli 2023. Setidaknya 400 tim darurat telah dikerahkan untuk membantu operasi penyelamatan dan pertolongan di daerah tersebut.
Pemimpin China Xi Jinping telah memerintahkan pihak berwenang untuk memberikan prioritas utama pada keamanan warga dan meminimalkan kerugian. Dia juga mengatakan kepada berbagai kementerian pemerintah, termasuk otoritas pengendalian banjir dan manajemen darurat, untuk mengoordinasikan upaya tanggap darurat
Musim panas ini sebelumnya juga telah terjadi hujan lebat, dengan empat orang tewas dan tiga hilang di Sichuan, setelah tanah longsor yang dipicu oleh hujan badai dan banjir bandang.
Secara bersamaan, awal pekan ini negara itu juga mencatat jumlah panas tertinggi selama enam bulan sejak pencatatan dimulai. Beijing telah mengalami empat gelombang panas regional sejauh musim panas ini, yang datang lebih awal dan lebih meluas dan ekstrem dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
China: Veto AS atas Rancangan Resolusi DK PBB untuk Gaza Tunjukkan Standar Ganda
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri mengatakan tindakan AS yang kembali mengajukan veto atas rancangan resolusi DK PBB atas Gaza kembali menunjukkan standar ganda AS.
