Rabi Moskow Minta Umat Yahudi Segera Tinggalkan Rusia Sebelum Terlambat

Mantan Rabi Yahudi Rusia, Pinchas Goldschmidt
Sumber :
  • Jpost.com

Moskow, Rusia – Mantan kepala rabi Moskow, Pinchas Goldschmidt, meminta semua umat Yahudi pergi dari Rusia. Hal ini dikatakannya setelah dirinya secara resmi masuk dalam daftar agen asing oleh pemerintah Rusia.

Tawarkan Diri Jadi Terapis Pijat Plus Plus di Bali, 2 WNA Rusia Dideportasi ke Moskow

Dilansir dari Times of Israel, Rabu, 5 Juli 2023, menyebut Rusia sedang menjalankan kampanye anti-Semit. Ia disebut agen asing karena dianggap menyebarkan informasi salah soal "operasi" Kremlin di Moskow.

Moscow Kremlin

Photo :
  • U-Report
Ganti Jet Tempur Tua Bikinan Amerika, Iran Beli Puluhan Pesawat Canggih Su-35 Rusia

"Ini adalah pertama kalinya sejak awal perang seorang pemimpin agama dinyatakan sebagai agen asing dan digambarkan oleh pemerintah Rusia sebagai ancaman permusuhan," katanya.

"Kemungkinan besar ini berarti dimulainya kampanye antisemit baru terhadap komunitas Yahudi di Rusia," ujarnya.

Pertama di Indonesia, Guru Besar UI Dianugerahi Gelar Honorary Doctor dari SPbPU Rusia

"Saya sebelumnya telah meminta komunitas Yahudi setempat untuk meninggalkan negara itu sebelum terlambat," tegasnya lagi.

Diketahui Goldschmidt sebenarnya sudah setahun meninggalkan Rusia. Ia pergi Maret 2022, dua minggu setelah Rusia menyerang Ukraina, dengan alasan menolak mendukung perang.

Ia telah menjabat sebagai Kepala Rabi Moskow selama sekitar 30 tahun. Ia mengatakan tekanan diberikan pada para pemimpin komunitas untuk mendukung perang.

"Saya mengundurkan diri karena melanjutkan sebagai kepala rabbi Moskow akan menjadi masalah bagi masyarakat karena tindakan represif yang diambil terhadap para pembangkang," katanya Desember dikutip The Guardian.

Goldschmidt mengatakan dalam tanggapan yang dikutip oleh Maariv dan Ynet bahwa ia 'bangga berada di sisi kanan sejarah'. Ia pun mengatakan memutuskan hal yang benar karena bergabung dengan daftar orang yang menentang perang yang telah merenggut nyawa ratusan ribu orang ini.

Sejak meluncurkan perang di Ukraina pada Februari tahun lalu, Rusia telah menambahkan sejumlah orang dan organisasi ke dalam daftar "agen aning". Termasuk World Wildlife Fund (WWF), sebuah kelompok konservasi dengan proyek di seluruh dunia.

"Organisasi global, yang mempromosikan pelestarian satwa liar dan bekerja untuk mengurangi dampak manusia terhadap lingkungan, mendorong kegiatan yang merupakan kedok untuk implementasi proyek yang menimbulkan ancaman keamanan di bidang ekonomi," kata kantor kejaksaan, menurut laporan berita Rusia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya