Kokain Ditemukan Tercecer di Gedung Putih AS, Punya Siapa?
- AP Photo/Patrick Semansky
Washington – Serbuk putih yang diduga kokain, ditemukan di dalam Gedung Putih, pada Minggu malam, 2 Juli 2023. Penemuan itu menyebabkan penutupan sementara di sebagian wilayah kepresidenan.
Secret Service mengkonfirmasi bahwa barang yang tidak dikenal telah ditemukan, dan menyebabkan sebagian Gedung Putih ditutup.
"Pada Minggu malam, kompleks Gedung Putih ditutup untuk berjaga-jaga karena petugas dari Divisi Seragam Dinas Rahasia menyelidiki barang tak dikenal yang ditemukan di dalam area kerja (Gedung Putih)," kata juru bicara Dinas Rahasia dalam pernyataannya, dikutip dari The Sundaily, Rabu, 5 Juli 2023.
Kokain yang tersimpan di dalam mobil lelang.
- Thedrive
Benda itu ditemukan di Sayap Barat, kata juru bicara itu. Sayap Barat merupakan area yang terhubung dengan rumah eksekutif tempat presiden tinggal dan termasuk Ruang Oval, ruang kabinet dan area pers, bersama dengan kantor dan ruang kerja untuk penasihat dan staf presiden.
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden tidak berada di Gedung Putih saat itu. Namun, ratusan orang memang berlalu lalang melalui Sayap Barat Gedung Putih tersebut.
Departemen pemadam kebakaran DC dipanggil untuk mengevaluasi dan dengan cepat menentukan bahwa barang itu tidak berbahaya, menurut Secret Service. Selain itu akan ada penyelidikan tentang penyebab dan cara bagaimana zat berbahaya itu masuk ke Gedung Putih.
The Washington Post melaporkan seorang petugas pemadam kebakaran dengan tim bahan berbahaya departemen DC mengirimkan hasil tes dan hasilnya menunjukan zat tersebut adalah kokain hidroklorida.
Dua pejabat yang mengetahui masalah ini juga mengonfirmasi bahwa zat yang ditemukan di Gedung Putih adalah kokain.
Sebagai informasi, kokain adalah zat yang termasuk obat terlarang. Namun di AS, penggunaan kokain sudah dianggap legal. Selain itu, kokain juga menjadi narkoba terpopuler kedua di AS.
Sayap Militer Hamas Rilis Video Pesan "Keabadian" dari Sandera Israel-AS untuk Donald Trump
Sayap militer Hamas merilis sebuah video yang menampilkan seorang sandera Israel berkewarganegaraan AS di Jalur Gaza yang berbicara kepada presiden terpilih Donald Trump.
