Prancis Kerahkan 45 Ribu Pasukan Keamanan untuk Redam Kerusuhan, 1.311 Orang Ditangkap
- AP Photo.
Paris – Pihak berwenang Prancis, pada Sabtu 1 Juli 2023, mengirim pasukan tambahan ke kota-kota titik panas aksi protes atas insiden terbunuhnya remaja berusia 17 tahun oleh seorang polisi. Aksi protes ini telah berlangsung selama 5 hari.
Polisi Prancis telah menangkap 1.311 orang pada Jumat malam hingga Sabtu, angka tertinggi sejak protes kekerasan dimulai. Nahel M diduga ditembak oleh seorang polisi dalam jarak dekat di Nanterre pinggiran barat Paris pada Selasa.
Toko-toko dijarah dan balai kota di berbagai lokasi di seluruh negeri diserang oleh geng-geng, seringkali terdiri dari remaja yang diorganisir di media sosial dan dipersenjatai dengan kembang api.
Melansir CNA, Menteri Dalam Negeri, Gerald Darmanin, mengatakan kepada wartawan bahwa 45.000 anggota pasukan keamanan akan dikerahkan pada Sabtu malam hingga Minggu - jumlah yang sama dengan malam sebelumnya. Pasukan dan peralatan tambahan telah dikirim ke Lyon, Grenoble dan Marseille, yang mengalami kerusuhan terburuk pada malam sebelumnya.
Paris dan daerah sekitarnya akan diawasi oleh 7.000 petugas, katanya. Jumlah pasukan akan "diperkuat secara signifikan" di kota-kota ini" untuk memulihkan sepenuhnya tatanan republik", kata Darmanin.
Sejumlah kota memberlakukan jam malam.
Protes atas kematian remaja tersebut, yang berasal dari Aljazair, sekali lagi mengungkap ketegangan rasial yang parah di Prancis modern, dan meningkatkan pengawasan terhadap polisi yang telah lama dituduh memilih minoritas.