Profil Pangeran Hussein dari Yordania yang Nikahi Wanita Cantik Arab Saudi
- Instagram @alhusseinjo
Yordania – Pada awal Juni 2023 kemarin Putra Mahkota Yordania, Pangeran Hussein telah melepas masa lajangnya menikah dengan wanita asal Arab Saudi bernama Rajwa Al Saif. Pernikahan mereka sempat menarik perhatian publik dari luar negeri, termasuk Indonesia.Â
Nama sang Putra Mahkota pun cukup menarik perhatian publik yang penasaran dengan sosoknya usai menikahi wanita Arab Saudi yang cantik dan anggun. Berikut ini profil Pangeran Hussein yang dihimpun dari berbagai sumber. Scroll ke bawah untuk simak artikel selengkapnya.Â
Profil Pangeran Hussein
Bernama lengkap Hussein bin Abdullah, sang pangeran mendapatkan namanya kakeknya, Raja Hussein bin Talal yang masih bertahta di tahun 1952. Sang kakek memerintah Yordania selama hampir lima dekade sampai tahun 1999 hingga hari kematiannya.Â
Hussein merupakan putra sulung dari pasangan Raja Abdullah II dan Ratu Rania. Suami Rajwa Al Saif itu memiliki tiga saudara lain yakni Putri Iman, Putri Salma, dan Pangeran Hashem.Â
Pangeran Hussein adalah lulusan sekolah menengah di King's Academy Yordania pada tahun 2012 silam. Hussein kemudian lulus sarjana dari Universitas Georgetown di Washington D.C pada tahun 2016. Setelah itu ia melanjutkan pendidikan di Akademi Militer Kerajaan Sandhurst di Inggris dan lalu lulus pada tahun 2017.Â
Saat ini pangkat Putra Mahkota Hussein adalah kapten Angkatan Bersenjata Yordania. Ia juga menjadi pilot helikopter dan melakukan penerbangan solo pertamanya pada tahun 2018 lalu.Â
Pada tahun 2015, Putra Mahkota Hussein pernah menjadi pemimpin termuda dalam sidang PBB dengan memimpin debat terbuka terkait peran pemuda dalam upaya melawan kekerasan dan ekstremisme, dan mempromosikan perdamaian dunia.Â
Kemudian di tahun yang sama, Yordania menjadi tuan rumah Forum Global tentang Pemuda, Perdamaian, dan Keamanan, yang menghasilkan Deklarasi Pemuda Amman. Putra Mahkota Yordania melakukan debut di Majelis Umum PBB pada 2017 dan mengkritik militerisasi di Timur Tengah.Â
Ia aktif dalam memperjuangkan isu-isu kepemudaan melalui Yayasan Putra Mahkota, dengan fokus pada pendidikan dan pelatihan teknis. Putra Mahkota Hussein juga mendirikan Lembaga Masar Initiative untuk mendorong minat anak muda dalam bidang teknologi luar angkasa dan melakukan proyek "Hearing Without Borders" untuk anak-anak tuna rungu dengan menyediakan implan koklea bagi mereka.