Petugas Bandara Tewas Akibat Tersedot Mesin Pesawat
- unsplash.com
San Antonio, AS – Seorang pekerja bandara meninggal pada Jumat malam pekan lalu di Bandara Internasional San Antonio setelah tersedot ke dalam mesin pesawat yang tengah hidup.
Pesawat besar jenis airbus A319 yang dioperasikan oleh Delta Air Lines tiba di San Antonio dari Los Angeles, dan meluncur ke gerbang dengan satu mesin yang hidup, ketika seorang pekerja tersedot ke dalam mesin itu, kata Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) dalam pernyataan tertulis, melansir NPR.
"NTSB terus mengumpulkan informasi tentang kejadian nahas tersebut," kata agensi tersebut.
Korban, yang namanya hingga kini belum dirilis, dipekerjakan oleh Unifi, sebuah perusahaan yang menyediakan operasi penanganan darat di banyak bandara AS dan dikontrak oleh Delta di San Antonio. "Kami patah hati dan berduka atas hilangnya nyawa anggota keluarga penerbangan," kata juru bicara Delta kepada media.
Seorang juru bicara Bandara Internasional San Antonio menggemakan sentimen itu, mengatakan para staf merasa sangat sedih dengan insiden ini, dan bekerja sama dengan pihak berwenang saat mereka memulai penyelidikan.
Bandara tidak mengeluarkan ground stop atau mencatat penundaan yang signifikan setelah insiden yang terjadi pada hari Jumat itu, data penerbangan federal menunjukkan.
Ini akan menjadi penyelidikan kedua NTSB terhadap kejadian yang melibatkan mesin pesawat dalam waktu kurang tujuh bulan ke belakang. Pada bulan Januari lalu, anggota awak darat  bernama Courtney Edwards tewas seketika setelah tersedot ke turbin jet yang tengah berputar di Montgomery, Alabama.
Dalam catatan yang dibagikan, menunjukkan bahwa kematian akibat tesedot mesin pesawat cukup jarang terjadi. Dalam majalah perusahaan 2008, raksasa penerbangan Boeing menulis bahwa mereka telah melihat 37 laporan korban tersedot mesin, termasuk lima kematian akibat kejadian tersebut, pada dua generasi pertama dari pesawat 737 dalam kurun waktu sekitar 40 tahun terakhir.
Atasan Edwards, Piedmont Airlines, didenda US$15.625 oleh Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (OSHA) minggu lalu setelah dinyatakan bersalah atas kegagalan keselamatan dengan membuat pekerjanya terkena bahaya mesin jet. Piedmont, anak perusahaan American Airlines, menentang temuan tersebut di hadapan komisi peninjau OSHA independen.
Investigasi sebelumnya dari NTSB lebih menguntungkan perusahaan, menemukan fakta bahwa staf awak darat telah berpartisipasi dalam dua pengarahan keselamatan segera sebelum pesawat tiba di gerbangnya.
Laporan itu mengatakan Edwards, yang mana adalah ibu dari tiga anak berusia 34 tahun, mendekati pesawat saat mesin masih diaktifkan dan lampu keselamatan masih menyala.
Co-pilot memperhatikan bahwa lampu indikator pintu kargo menyala dan membuka jendela kokpit untuk mencoba memperingatkan agen jalan bahwa mesin masih menyala. Video pengawasan menunjukkan pekerja jalan lain mencoba memberi isyarat ke Edwards, menunjukkan dia harus menjauh dari pesawat.
"Pesawat berguncang keras diikuti dengan matinya mesin nomor 1 secara otomatis," kata laporan itu.