Dikhianati Wagner, Zelensky Sebut Putin Kena Karma
- AFP
Ukraina – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menilai pemberontakan yang dilakukan kelompok paramiliter Wagner ke Rusia merupakan karma atas kejahatan yang mereka lakukan di Ukraina.
Hal itu disampaikan Zelensky menanggapi perselisihan antara pemerintah Rusia dan kelompok paramiliter Wagner baru-baru ini.
"Siapa pun yang memilih jalan kejahatan dapat menghancurkan dirinya sendiri. Mengirim pasukan untuk menghancurkan kehidupan negara lain, dan tidak dapat menghentikan mereka yang melarikan diri dan berkhianat ketika kehidupan melawan," kata dia dalam pernyataan di Telegram.
Zelensky menuding Presiden Rusia Vladimir Putin telah "merendahkan orang-orang" dan melempar ratusan ribu dari mereka ke kancah perang di Ukraina.
"Pada akhirnya (Putin) membarikade dirinya sendiri di wilayah Moskow dari orang-orang yang dia persenjatai sendiri," katanya.
Zelensky juga menyebut bahwa Rusia telah memainkan propaganda untuk "menutupi kelemahan dan kebodohan pemerintahnya".
Namun, Moskow saat ini sudah tidak dapat menyembunyikan kebohongan atas kekacauan meluas yang saat ini terjadi, katanya.
"Semakin lama Rusia mempertahankan pasukan dan tentara bayarannya di tanah kami, semakin banyak kekacauan, rasa sakit, dan masalah yang akan dialaminya sendiri nanti," tambah Zelensky.
Sebelumnya, Putin menuding pemimpin Wagner, Yevgeny Prigozhin, melakukan "pengkhianatan" setelah pasukan paramiliternya di Ukraina menyeberang ke Kota Rostov di Rusia pada Sabtu pagi waktu setempat.
Ketegangan antara Moskow dan kelompok paramiliter itu meningkat setelah Prigozhin menuduh pasukan Rusia menyerang tentaranya. Rusia membantah tuduhan itu dan memerintahkan penangkapan Prigozhin.
Prigozhin telah berkali-kali menuding Moskow tidak memasok senjata yang memadai kepada kelompok paramiliter itu, yang telah berjuang bersama tentara Rusia di Ukraina.
Belakangan, Putin menarik ucapannya dan mengampuni pemberontakan yang dilakukan Prigozhin bersama pasukannya. Rusia menjamin tidak akan menyeretnya ke pidana, dan Prigozhin mendapat jaminan dari Presiden Vladimir Putin untuk meninggalkan Rusia dan pergi ke Belarusia.
Juru bicara pemerintah Rusia Dmitry Peskov mengatakan pihak berwenang Rusia juga tidak akan memidanakan para anggota Wagner yang ikut memberontak karena jasa-jasa mereka di medan tempur Ukraina, kata Peskov, dilansir AP, Minggu, 25 Juni 2023.
Sementara bagi anggota Wagner yang tidak bergabung aksi pemberontakan akan ditawari kontrak oleh Kementerian Pertahanan. Peskov juga menekankan bahwa "operasi militer khusus" di Ukraina akan terus berlanjut.
Diketahui, Prigozhin telah menarik mundur pasukannya kembali ke kamp lapangan mereka di Ukraina, tempat mereka bertempur bersama tentara Rusia.
Semua tank, alat berat, dan pasukan Wagner telah meninggalkan wilayah di dekat markas besar Distrik Militer Selatan di Rostov-on-Don, menurut laporan media pemerintah Rusia.