Tentara Bayaran Wagner Memberontak Putin, Kini Serang Balik Rusia
- AP Photo, File
Moskow – Yevgeny Prigozhin, pemimpin Group Wagner balik menyerang Rusia. Dia mengatakan bahwa para pejuang Wagner telah melintasi perbatasan dari Ukraina ke Rusia untuk memasuki kota Rostov-on-Don.
Prigozhin menjelaskan anak buahnya akan menghancurkan siapa saja yang menghalangi jalan mereka. Gubernur setempat juga mengimbau warga di sana untuk tetap tenang dan tetap berada di dalam rumah.
Dia mengklaim bahwa pasukannya telah menembak jatuh sebuah helikopter militer Rusia yang menembaki konvoi sipil. Namun, dia tidak memberikan lokasi, dan pernyataan tersebut tidak dapat diverifikasi.
Melansir dari BBC Internasional, Minggu, 25 Juni 2023, Grup Wagner adalah tentara bayaran swasta yang telah berperang bersama tentara Rusia di Ukraina.
Ketegangan meningkat di antara karena kondisi perang yang dianggap tidak berjalan mulus. Prigozhin juga secara vokal mengkritik kepemimpinan militer Rusia dalam beberapa bulan terakhir.
Pada hari Jumat, 23 Juni 2023, pemimpin tentara bayaran berusia 62 tahun itu menuduh militer melancarkan serangan rudal mematikan terhadap pasukannya dan bersumpah akan menghukum mereka. Namun, tidak ada bukti akan hal tersebut.
Pihak berwenang Rusia membantah adanya pembelotan itu dan menuntut Prigozhin untuk menghentikan tindakannya. Namun, pemimpin Group Wagner itu mengatakan bahwa dirinya tidak menyakiti siapapun dan berdiri di atas keadilan.
"Mereka yang membunuh pemuda kami, dan puluhan ribu nyawa tentara Rusia (dalam perang di Ukraina) akan dihukum," katanya dalam pesan audio yang diposting ke platform media sosial Telegram.
"Saya meminta anda untuk tidak melawan. Siapa pun yang melakukannya akan dianggap sebagai ancaman dan dihancurkan. Itu berlaku untuk setiap pos pemeriksaan dan penerbangan dalam perjalanan kami."
"Kekuasaan kepresidenan, pemerintah, polisi, dan penjaga Rusia akan bekerja seperti biasa. Ini bukan kudeta militer, tapi pawai keadilan. Tindakan kami tidak mengganggu pasukan dengan cara apa pun."
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin menerima informasi terbaru tentang situasi tersebut, kata juru bicaranya.
Keamanan di Moskow juga ditingkatkan pada Jumat malam di lokasi-lokasi utama di Moskow, termasuk gedung-gedung pemerintah dan fasilitas transportasi, kata kantor berita Rusia TASS.
Gubernur wilayah Lipetsk Rusia juga meminta warga untuk tidak melakukan perjalanan ke selatan.
Sebagai informasi, Lipetsk berada sekitar 280 km (175 mil) timur laut dari perbatasan Ukraina terdekat, dan lebih dari 500 km di utara Rostov.
Igor Artamonov mengatakan langkah-langkah keamanan di kawasan itu diperketat, dengan fokus khusus pada perlindungan fasilitas infrastruktur penting.