PM Selandia Baru Tidak Setuju Soal Biden Cap Xi Jinping Sebagai Diktator

Perdana Menteri Selandia Baru Chris Hipkins.
Sumber :
  • Mark Mitchell/New Zealand Herald via AP.

Wellington – Perdana Menteri Selandia Baru, Chris Hipkins, tidak setuju dengan pernyataan dari Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden yang menyebut Presiden China, Xi Jinping sebagai seorang diktator. Hipkins diketahui akan berkunjung secara resmi ke Beijing pada pada akhir Juni. 

Israel Kelabakan Lawan Houthi, AS Murka Bantu Gempur Ibu Kota Yaman

"Tidak (saya tidak setuju), dan bentuk pemerintahan yang dimiliki China adalah masalah rakyat China," kata Hipkins kepada wartawan, dikutip dari The Sundaily, Kamis, 22 Juni 2023. 

Saat ditanya oleh seorang reporter apakah rakyat China memiliki suara dalam bentuk pemerintahan, Hipkins mengatakan bahwa rakyat China berhak mengubah sistem pemerintahannya sendiri. 

Impor Ilegal Dituding Jadi Biang Kerok PHK Ratusan Ribu Buruh Tekstil, Wamenaker Buka Suara

Chris Hipkins diambil sumpah sebagai perdana menteri ke-41 Selandia Baru, pada hari Rabu, 25 Januari 2023.

Photo :
  • Mark Mitchell/New Zealand Herald via AP.

"Jika mereka ingin mengubah sistem pemerintahan mereka, maka itu akan menjadi urusan bagi mereka." 

Ukir Prestasi Luar Biasa, Dua Perwira TNI AU Selesaikan Pendidikan di Amerika Serikat

Sebagai informasi, Hipkins dijadwalkan mengunjungi China pada 25-30 Juni 2023, untuk memimpin delegasi perdagangan yang mencakup beberapa perusahaan terbesar Selandia Baru. Dia juga nantinya akan bertemu Xi Jinping, Perdana Menteri Li Qiang, dan ketua komite tetap Kongres Rakyat Nasional, Zhao Leji. 

China juga membalas pernyataan Biden dengan mengatakan bahwa pernyataan itu tidak masuk akal dan dinilai sebagai provokasi. 

Sebelumnya, Joe Biden, pada Selasa, 20 Juni 2023, menyebut Presiden China Xi Jinping sebagai seorang diktator. Dia juga menambahkan bahwa Xi sangat malu ketika sebuah balon Tiongkok berada di atas langit AS baru-baru ini. 

Biden membuat pernyataan tersebut pada penggalangan dana di California, sehari setelah Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken bertemu Xi dalam kunjungannya ke China yang bertujuan meredakan ketegangan antara kedua negara.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya