Jelang Puncak Haji, Begini Skema Persiapan Tenaga Kesehatan di Armuzna
- MCH 2023
MEKKAH – Jemaah haji yang diberangkatkan tahun ini, sebanyak 67.000 adalah jemaah usia lanjut atau lansia. Jelang puncak haji 27 Juni 2023 di Armuzna (Arafah, Muzdalifah dan Mina), Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi serta Tenaga Kesehatan Haji mulai melakukan screening untuk mengkategorikan jemaah lansia dan risiko tinggi (risti) yang bisa menjalani safari wukuf.
Kepala Pusat Kesehatan Haji, Liliek Marhaendro Susilo mengungkapkan dari jumlah jemaah lansia dan risiko tinggi sangat banyak sekitar 70-75 persen. "Sehingga kita screening ada 50 jemaah di setiap kloter yang risti yang dipantau. Kemudian discreening lagi untuk masuk kategori safari wukuf nantinya," kata Liliek, Selasa, 20 Juni 2023.
Untuk pelaksanaan Armuzna ini pihak petugas kesehatan melakukan koordinasi dengan para pembimbing ibadah, kepala sektor hingga kepala rombongan. Tak hanya melakukan screening, pihaknya juga tak henti mengingatkan para jemaah untuk tidak banyak melakukan aktivitas di luar karena suhu di kawasan Mekkah mencapai 45 derajat Celcius.
"Kita ingatkan jangan lagi banyak aktivitas di luar karena suhu cukup tinggi di Mekkah perlu diwasapadai agar jemaah tidak sering terpapar sinar matahari. Cukup beraktivitas di penginapan saja. Ibadah juga kan ada di hotelnya. Ini kita minta agar di hotel saja. Ibadah sunah juga mulai dikurangi," kata Liliek lagi.
Liliek juga tak bosan mengingatkan, yang harus jadi tujuan utama para jemaah adalah pelaksanaan puncak haji, agar pada saat berada di Armuzna, jemaah dalam keadaan sehat dan bugar. Untuk mengantisipasi banyaknya jemaah yang sakit dan kelelahan sejumlah tenaga kesehatan juga mulai disiagakan di kawasan Armuzna.
Di Arafah nakes dari Bandara dan dari Emergency Medical Team (EMT) serta tenaga Promosi Kesehatan juga telah disiapkan. Bahkan akan didirikan pula pos kesehatan di sekitar tenda jemaah yang dinamakan pos satelit. Akan ada 20 bed yang disediakan untuk jemaah yang perlu perawatan.
"Apalgi yang heat stroke ada tempat pemulihan. Itu pos kesehatan yang besar. Sementara pos kesehatan satelit itu menyebar di dekat-dekat tenda itu ada 5 pos satelit yang akan kita tempatkan dan dari pemerintah Saudi juga akan ada pos kesehatan sehingga jemaah bisa mengakses," katanya lagi.
Di pos besar, kata Liliek, fasilitas yang disiapkan lebih lengkap. Sementra di pos satelit, fasilitasnya hanya bersifat sementara.
"Kalau di pos besar perlu rujukan kita akan rujuk. Untuk Mina, juga ada pos kesehatan yang besar dan di alur lalu lalang jemaah dari tenda ke jamarat di sana ada gabungan P3JH, Linjam dan dari Kemenkes yang akan mendirikan pos di sana."
"Jalur bawah dan atas ada 5 titik. Kita juga ada ambulans yang akan standby, termasuk yang di dekat Jamarat. EMT yang mobile akan membawa obat-obatannya. Dan untuk evakuasi jemaah kelelahan di Mina ada ambulans ditempatkan di luar lingkaran Mina."