Menlu AS: China Janji Tidak Akan Kirim Senjata ke Rusia

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken.
Sumber :
  • AP-Yonhap

Beijing – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken mengatakan bahwa China telah memperbaharui janjinya untuk tidak mengirim senjata ke Rusia untuk berperang melawan Ukraina. Meski demikian, Blinken tetap menyuarakan keprihatinannya atas tindakan perusahaan swasta China. 

Megawati Melawat ke Rusia dan Uzbekistan: Beri Kuliah Umum-Terima Gelar Doktor Kehormatan

"Kami  dan negara-negara lain telah menerima jaminan dari China bahwa (mereka) tidak akan memberikan bantuan mematikan ke Rusia untuk digunakan di Ukraina," kata Blinken kepada wartawan setelah pembicaraan dua hari di Beijing, dikutip dari The Sundaily, Selasa, 20 Juni 2023. 

“Kami belum melihat bukti yang bertentangan dengan itu.  Namun, yang terus kami khawatirkan adalah perusahaan China, yang mungkin menyediakan teknologi yang dapat digunakan Rusia untuk memajukan agresinya di Ukraina," lanjutnya. 

Rusia Usir 6 Diplomat Inggris atas Tuduhan Mata-Mata

VIVA Militer: Mayat tentara Rusia tergeletak di wilayah Ukraina

Photo :
  • Twitter/@manic_papa

"Kami telah meminta pemerintah China untuk sangat waspada tentang hal itu." 

Siap-siap, Mobil Mewah BYD Meluncur Minggu Depan

Selain itu, Menlu AS itu mengatakan bahwa China telah menawarkan jaminan terhadap Rusia dalam minggu-minggu terakhir. AS juga sebelumnya telah mengumumkan bahwa China sedang mempertimbangkan dukungan senjata ke Rusia.

Sebelumnya, kekuatan militer Rusia harus bergantung pada Iran dan Korea Utara sejak menghadapi perlawanan keras di Ukraina setelah invasinya pada Februari 2022 lalu. 

China juga baru-baru ini meningkatkan diplomasinya di Ukraina, sebuah langkah yang dilihat secara skeptis oleh AS yang percaya bahwa Rusia sedang mencari jalan diplomatik untuk melegitimasi keuntungan teritorialnya.

Chongqing Tiongkok

Bursa Asia Bervariasi usai China Rilis Data Ekonomi Tidak Sesuai Ekspektasi

Bursa Asia bergerak beragam saat pembukaan pasar pada Senin (16/9/2024) pagi. Investor kecewa terhadap serangkaian data ekonomi yang dirili China pada akhir pekan lalu.

img_title
VIVA.co.id
16 September 2024