Heboh Pria Rusia Bakar Alquran, Putin Murka
- nextgov.com
Moskow – Belum lama ini Rusia dihebohkan dengan pembakaran kitab suci umat Islam, Alquran oleh seorang warga kota Volgograd bernama Nikita Zhuravel.
Dilansir dari Tazz, Selasa, 20 Juni 2023, Zhuravel ditahan bulan lalu setelah terekam membakar Alquran di depan sebuah masjid. Tindakan itu memprovokasi negara bagian Chechnya yang mayoritas Muslim, di mana ribuan orang memprotes hal tersebut.
Komite Investigasi Rusia mengklaim bahwa terdakwa mengaku bertindak karena dibayar 10.000 rubel. Pelakunya, tuding lembaga itu, badan intelijen Ukraina.
Putin pun disebut tak main-main soal pembakaran Alquran ini. Zhuravel bahkan dikirim ke Gronzy, untuk dieksekusi di Checnya.
"Mereka (yang membakar Al Quran) akan menjalani hukum seperti yang disebutkan Kementerian Kehakiman, di tempat-tempat insiden perampasan kebebasan terjadi, di salah satu wilayah Rusia dengan populasi mayoritas Muslim," kata Putin seperti dikutip kantor berita Rusia TASS pada Selasa, 20 Juni 2023.
Ini pun mengikuti putusan sebelumnya oleh Menteri Kehakiman Rusia Konstantin Chuichenko. Di mana Zhuravel harus dikirim untuk menjalani hukumannya di salah satu lembaga pemasyarakatan yang terletak di wilayah dengan mayoritas penduduk Muslim.
"Mereka akan menjalani hukuman seperti yang dinyatakan oleh Menteri Kehakiman. Di tempat-tempat 'perampasan kebebasan' ... di salah satu wilayah Rusia dengan mayoritas penduduk Muslim," kata Putin dikutip Middle East Monitor (Memo) dari TASS, Selasa, 20 Juni 2023.
Pengacara dan aktivis Rusia pun berkomentar soal ini. Mereka memperingatkan bahwa keputusan untuk mentransfer kasus Zhuravel ke penyelidik Chechnya akan menempatkannya pada risiko penyiksaan atau bahkan kematian.
Putusan atas kasus Zhuravel belum dijatuhkan. Meski begitu situs web Caucasian Knot mengutip seorang pengacara, Galina Tarasova, yang menjelaskan bahwa menurut undang-undang, kasus pidana harus dievaluasi di tempat kejahatan dilakukan.
"Pria itu dikirim ke wilayah di mana, karena keadaan kasus ini dan kekhususan wilayah tersebut. Ada risiko penyiksaan bahkan nyawa Zhuravel," kata pengacara lain, Ekaterina Vanslova.
Awal tahun ini, Rusia mengecam pembakaran Alquran di ibu kota Swedia, Stockholm. Hal itu dilakukan Rasmus Paludan, seorang pemimpin partai sayap kanan, yang menuai kecaman, menyerukan boikot dan seluruh dunia Muslim.