Didesak Berdamai, Putin Malah Salahkan Ukraina Atas Konflik yang Alot

Jubir Uni Afrika Moussa Faki Mahamat, Presiden Senegal Macky Sall dan Vladimir Putin
Sumber :
  • Mikhail Klimentyev, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP

Moskow – Para pemimpin Afrika mendesak perdamaian atas perang di Ukraina, ketika mereka bertemu Presiden Rusia, Vladimir Putin di St. Petersburg, pada Sabtu, 17 Juni 2023. Desakan damai itu, justru membuat pemimpin Rusia menyalahkan Kiev karena kurangnya pembicaraan damai. 

Siaga Perang Ukraina, Tentara Korut Nyamar Jadi Warga Rusia

Delegasi Afrika tingkat tinggi melakukan perjalanan pertama ke Ukraina dan Rusia, dengan tujuan membawa pihak yang bertikai ke meja perundingan. 

Memimpin delegasi tersebut adalah Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, yang menyerukan bahwa perang harus diakhiri.

Ratusan Tentara Korut Mati Dilalap Rudal Storm Shadow Ukraina

VIVA Militer: Pasukan militer Rusia dalam perang di Ukraina

Photo :
  • rferl.org

Sementara itu, Putin menegaskan kembali garis standar Kremlin bahwa Moskow terbuka untuk berdialog dengan Ukraina, tetapi Kiev menolak untuk berbicara. 

Bule Rusia Dideportasi, Overstay hingga Tak Bayar Tagihan RS Rp 33 Juta di Bali

“Kami salut dengan pendekatan seimbang dari teman-teman Afrika kami terhadap krisis Ukraina. Kami terbuka untuk dialog konstruktif dengan semua pihak yang menginginkan perdamaian berdasarkan prinsip keadilan, dan pertimbangan kepentingan sah para pihak,” kata Putin, dikutip dari CNN Internasional, Senin, 19 Juni 2023. 

Rusia sendiri menginginkan pengakuan atas wilayah yang telah dianeksasi atau didudukinya, namun, hal itu adalah sesuatu yang tidak mungkin untuk disetujui Ukraina. Banyak negara Afrika telah terpukul keras oleh perang Ukraina, memasuki tahun kedua, terutama karena melonjaknya harga biji-bijian. 

Namun, Putin mengatakan gejolak di pasar pangan global adalah kesalahan kebijakan negara-negara Barat dan bukan akibat perang di Ukraina. 

Sebagai informasi, Putin telah diisolasi atas konflik Ukraina. Dia juga mendapat surat perintah penangkapan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas dugaan skema mendeportasi anak-anak Ukraina ke Rusia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya