Peneliti Asal China Ditangkap karena Bocorkan Informasi Soal Teknologi Jepang
- Digital Insurance Agenda
Tokyo – Seorang peneliti dari Beijing ditangkap di Jepang, pada Kamis, 15 Juni 2023, karena diduga membocorkan informasi tentang teknologi sensitif kepada sebuah perusahaan China. Hal itu diungkapkan secara langsung oleh kepolisian Tokyo.
Pria berusia 59 tahun, yang bekerja di sebuah lembaga penelitian Jepang, ditahan karena dicurigai melanggar undang-undang persaingan tidak sehat, kata seorang juru bicara polisi.
"Pada April 2018, pria itu diduga membocorkan informasi tentang teknologi yang terkait dengan sintesis senyawa fluorin dari akun email yang dipegangnya di Institut Nasional Sains dan Teknologi Industri Lanjutan ke sebuah perusahaan di China," kata juru bicara, yang menolak disebutkan namanya.
Dikutip dari The Sundaily, Jumat, 16 Juni 2023, Amerika Serikat (AS) dan sekutunya, termasuk Jepang, semakin waspada terhadap transfer teknologi mutakhir ke China.
Tahun lalu, Washington memberlakukan pembatasan akses China ke chip kelas atas dan peralatan pembuat chip, dengan alasan masalah keamanan nasional.
Washington mengatakan ingin mencegah teknologi yang dapat membantu mengembangkan peralatan militer canggih diakuisisi oleh angkatan bersenjata dan dinas intelijen China.
Mereka juga telah menekan sekutunya untuk melakukan hal yang sama. Belanda serta Jepang baru-baru ini mengumumkan pembatasan ekspor baru pada teknologi pembuatan chip, tanpa menyebut China.
Sebagai informasi, Beijing telah menghabiskan miliaran dolar untuk membangun industri semikonduktornya sendiri selama dekade terakhir, dan mengajukan perselisihan dengan Organisasi Perdagangan Dunia atas tindakan AS tersebut.