Para Dokter di Inggris Mogok Kerja karena Gaji Kecil

Ilustrasi Patologi, dokter bedah
Sumber :
  • Pixabay/ Mitrey

London – Dokter rumah sakit di Inggris melakukan pemogokan kerja selama 72 jam, karena gaji yang terlalu sedikit. Pemogokan kerja itu terjadi pada hari Rabu, 15 Juni 2023, dan memicu peringatan dari pejabat kesehatan tentang gangguan besar terhadap pasien dan layanan kesehatan. 

Dokter Lulusan Indonesia Mohammed Shabat Meninggal Dunia di Gaza

Mogok kerja terbaru dilakukan oleh dokter junior mulai Rabu pukul 7:00 (0600 GMT) hingga Sabtu, 18 Juni 2023.

Melansir dari News Straits Times, Rabu, 15 Juni 2023, Komite Dokter Junior Asosiasi Medis Inggris mengatakan petugas medis mengalami pemotongan gaji sebesar 26 persen secara riil dalam 15 tahun terakhir, karena gaji gagal mengimbangi inflasi yang melonjak. Mereka ingin gaji dikembalikan seperti tahun 2008-2009, tetapi pemerintah mengatakan bahwa upah tersebut terlalu mahal. 

Mitos atau Fakta, Orang yang Sering Konsumsi Makanan Pedas Miliki Imun yang Lebih Kuat? Ini Penjelasan Dokter

bendera Inggris Raya

Photo :
  • Pinterest

Ini adalah pemogokan terbaru di Layanan Kesehatan Nasional (NHS) yang didanai negara, yang membuat perawat dan staf medis lainnya piket atau berjaga untuk mendapatkan bayaran lebih. 

Dokter Ungkap Tentara Israel Targetkan Anak-anak Gaza dengan Satu Tembakan di Kepala

BMA memperingatkan bahwa meskipun terbuka untuk pembicaraan lebih lanjut, para dokter tetap akan melakukan pemogokan lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang, jika pemerintah tetap pada pendiriannya terhadap gaji dokter yang dinilai kecil. 

Pada hari Selasa, 14 Juni 2023, direktur medis nasional NHS Inggris, Stephen Powis, memperingatkan bahwa sebagian besar layanan kesehatan akan terpengaruh, buntut dari mogok kerja para dokter. 

"Itu (pemogokan) akan berdampak besar pada perawatan rutin pasien dan daftar tunggu, karena prosedur dapat memakan waktu untuk mengatur ulang dengan banyak tim yang terlibat," katanya. 

"Prioritas akan diberikan untuk perawatan darurat, mendesak dan kritis," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya