Menlu China Peringatkan Hubungan AS-China Makin Sulit

Menlu China, Qin Gang.
Sumber :
  • Xinhua/Liu Jie.

Beijing – Menteri Luar Negeri China Qin Gang mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken, bahwa kedua negara memiliki hubungan yang sulit dan ini menjadi tantangan baru ke depan. 

Prabowo Gelar Ratas dari AS Minta Update Penanganan Erupsi Gunung Lewotobi, Pratikno: Beliau Tidak Tenang

“Sejak awal tahun, hubungan China-Amerika telah menghadapi kesulitan dan tantangan baru,” kata Qin, saat panggilan telepon antara dua diplomat top itu.

“Sudah jelas siapa yang bertanggung jawab,” kata Qin, dikutip dari Arab News, Selasa, 14 Juni 2023. 

Kepada CNN Ketum Kadin Anindya Bakrie Tegaskan Kerja Sama Ekonomi RI-AS Akan Saling Menguntungkan

Menlu China, Qin Gang.

Photo :
  • Antara FOTO.

“Tiongkok selalu memandang dan mengelola hubungan Tiongkok-AS sesuai dengan prinsip saling menghormati, hidup berdampingan secara damai, dan kerja sama saling menguntungkan yang dikemukakan oleh Presiden Xi Jinping,” tambahnya. 

Berbicara Lewat Telepon, Donald Trump Puji Keahlian Bahasa Inggris Presiden Prabowo

Panggilan telepon antara kedua diplomat itu dilakukan menjelang kunjungan Blinken ke China yang diharapkan terjadi, pada Minggu, 18 Juni 2023. 

Sebagai informasi, Presiden Joe Biden dan Xi bertemu di Bali pada November lalu, dan sepakat untuk mencoba menghentikan ketegangan tinggi, termasuk dengan mengirim Blinken ke Beijing. 

Blinken kemudian tiba-tiba membatalkan perjalanan yang dijadwalkan pada awal Februari setelah Amerika Serikat, setelah AS mendeteksi dan kemudian menembak jatuh balon pengintai China yang terbang di atas daratan AS. Karena hal ini juga, anggota parlemen AS marah besar dan langsung melayangkan penolakan pada Beijing. 

Tetapi kedua belah pihak baru-baru ini melihat lagi kesempatan untuk menjaga ketegangan termasuk dengan pertemuan tertutup yang luas antara penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan, dan diplomat top China Wang Yi di Wina bulan lalu. 

Ketegangan telah meningkat tajam antara dua ekonomi terbesar dunia dalam beberapa tahun terakhir, terutama terkait Taiwan, demokrasi pemerintahan sendiri yang diklaim Beijing sebagai miliknya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya