Geger! 3 Transgender Bertelanjang Dada di Gedung Putih AS

Bendera LGBTQ di antara bendera Amerika Serikat
Sumber :
  • PBS

Washington – Tiga tamu di pesta LGBTQ+ Pride di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat (AS) pada Sabtu, 11 Juni 2023, dilarang untuk menghadiri acara tersebut di tahun-tahun mendatang setelah berpose telanjang dada di South Lawn. Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre menggambarkan perilaku tersebut sebagai tindakan yang tidak dapat diterima. 

Parlemen AS Desak Pemerintahan Joe Biden Setop Kirim Senjata ke Israel

Rose Montoya, seorang wanita transgender yang berprofesi sebagai model dan aktivis itu adalah salah satu seseorang yang dilarang ke acara tersebut setelah memposting video bertelanjang dada di media sosial. 

Sebagai tanggapannya, Montoya mengatakan bertelanjang dada di Washington adalah legal, dan dia tidak berniat untuk terlihat vulgar. 

Maia Estianty Diserbu Netizen Setelah Ngobrol dengan Isa Zega

ilustrasi transgender

Photo :
  • U-Report

Montoya memposting video 58 detik dari acara Gedung Putih yang mencakup momen di mana dia terlihat topless, dengan tangan di dadanya, di samping dua pria yang juga transgender bertelanjang dada. 

Bantah Transgender, Isa Zega Ngotot Akta Lahir hingga KTPnya Perempuan

"Apakah kita bertelanjang dada di Gedung Putih?," tanya seseorang di luar kamera, dikutip dari BBC Internasional, Selasa, 14 Juni 2023. 

Jean-Pierre menegaskan bahwa tindakan itu dinilai tidak adil bagi ratusan peserta yang ada di sana untuk merayakan acara tersebut. 

"Perilaku ini tidak pantas dan tidak menghormati acara apa pun di Gedung Putih. Ini tidak mencerminkan acara yang kami selenggarakan untuk merayakan keluarga LGBTQI+ atau ratusan tamu lain yang hadir," ujar Jean-Pierre. 

"Individu dalam video tersebut tidak akan diundang ke acara mendatang." 

Setelah reaksi online atas pose kontroversinya, Montoya membagikan video TikTok di mana dia mempertanyakan mengapa dadanya sekarang dianggap oleh beberapa orang sebagai bagian tubuh yang tidak pantas untuk dipamerkan seorang transgender. 

"Teman-teman trans maskulin saya memamerkan bekas luka operasi mereka, dan hidup dalam kegembiraan, dan saya ingin bergabung dengan mereka," katanya. 

"Dan karena itu sangat sesuai dengan hukum Washington DC, saya memutuskan untuk bergabung dengan mereka dan menutupi puting saya hanya untuk bermain aman." 

"Saya hanya menjalani kegembiraan dan kebenaran yang ada di tubuh saya." 

Ratusan tamu hadir dalam acara pesta LGBTQ+ Pride yang menurut Gedung Putih merupakan pesta Pride terbesar yang pernah diadakan di rumah dan kantor resmi presiden.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya