Ajaib! 4 Anak Korban Kecelakaan Pesawat Selamat Setelah Hilang 40 Hari di Hutan Amazon

Tentara Kolombia menemukan anak-anak korban kecelakaan pesawat
Sumber :
  • The Guardian

Kolombia – Meski dengan keadaan kurang gizi dan digigit serangga, empat anak telah berhasil diselamatkan, ditemukan hidup-hidup dari hutan Amazon di Kolombia pada Jumat sore, 40 hari setelah kecelakaan pesawat yang mereka tumpangi jatuh ke hutan.

Korban Selamat Ungkap Kengerian Tabrakan Beruntun di Tol Purbaleunyi: Mobil Melayang, Saya Takbir

Dengan ketangguhan yang luar biasa, anak-anak itu selamat dari badai besar di salah satu bagian negara yang paling ekstrim, rumah bagi hewan pemangsa dan kelompok pemberontak bersenjata. 

“Mereka memberi kami contoh bertahan hidup total yang akan dicatat dalam sejarah,” kata presiden Kolombia Gustavo Petro, menyebutnya “Kegembiraan bagi seluruh negeri!” ujarnya, melansir The Guardian

Gandeng The Pokémon Company, Garuda Indonesia Luncurkan Desain Livery Tematik Pikachu Jet GA-2

Tentara

Photo :
  • 1487274

Keempat bersaudara itu, berusia 13, sembilan, empat tahun ditambah seorang bayi berusia 11 bulan, berasal dari komunitas Pribumi Huitoto. Meski kekurangan gizi, tak satu pun dari anak-anak itu dalam kondisi luka serius, bahkan si bungsu, yang menghabiskan ulang tahun pertamanya di hutan juga tetap sehat. 

Ke Jakarta, Momen Jokowi dan Iriana Gunakan Pesawat Komersil Usai Purna Tugas jadi Presiden

Diperkirakan, mereka bertahan hidup dengan memakan peralatan bertahan hidup makanan yang dijatuhkan ke hutan oleh tim pencari, tetapi pendidikan survival yang mereka terima dari nenek mereka mungkin juga penting, kata John Moreno, seorang pemimpin Pribumi dari Vaupes di dekatnya. 

"Ini adalah hutan yang belum tersentuh, lebat dan berbahaya, dan mereka akan menggunakan pengetahuan yang mereka peroleh di masyarakat, pengetahuan leluhur, untuk bertahan hidup," kata Moreno kepada media lokal Cambio. 

Anak-anak tersebut telah dievakuasi ke kota San Jose de Guaviare untuk pemeriksaan kesehatan dan penilaian psikologis.

Keempat bersaudara itu berada di atas pesawag Cessna 206 yang terbang dari kota San Jose de Guaviare ke Araracuara, di provinsi Amazonas pada pagi hari tanggal 1 Mei ketika pilotnya mengeluarkan peringatan mayday karena kerusakan mesin. 

Pesawat

Photo :
  • 1487275

Dua minggu kemudian pesawat ditemukan, hidung pesawat tertanam jauh di dasar hutan di provinsi Caquetá, 175 km selatan San Jose de Guaviare. Tiga mayat orang dewasa, termasuk ibu dari anak-anak tersebut yang berusia 33 tahun, ditemukan di lokasi, tetapi tidak ada tanda-tanda keberadaan anak-anak itu.

Di hari-hari berikutnya secercah harapan muncul. Sekitar 500 meter dari lokasi kecelakaan, tim pencari menemukan jejak kaki, sisa kunyahan buah, dan popok bekas. 

Upaya penyelamatan, bernama Operasi Harapan, dengan cepat ditingkatkan, akhirnya mencakup 150 tentara dan 200 sukarelawan dari komunitas Pribumi setempat serta tim yang terdiri dari 10 anjing gembala Belgia, meliputi area seluas lebih dari 323 km persegi. Pencarian berlanjut menggunakan anjing pelacak bernama Wilson. 

Tim pencari melakukan penyisiran berkali-kali dari udara, memasang pengeras suara jarak jauh ke helikopter tempat mereka memutar pesan dari nenek anak-anak itu, dalam bahasa Huitoto, memberi tahu mereka bahwa pencarian sedang berlangsung dan diharapkan mereka tetap di tempat mereka berada. 

Namun, anak-anak itu tetal bergerak, mereka ditemukan dengan kaki terbungkus kain, dan ini yang mempersulit pencarian. 

Harapan awal untuk menemukan anak-anak itu tetap hidup dengan cepat berkurang. Tim pencari menemukan kamp-kamp kelompok pemberontak yang ditinggalkan dan beberapa tim pencari mundur karena berakhirnya gencatan senjata dengan kelompok lain di wilayah tersebut. Jumlah penerbangan dikurangi dan pos komando gabungan di San Jose de Guaviare dibubarkan.

Tapi dua hari sebelum penemuan mereka, Brigadir Jenderal Pedro Sanchez mengatakan dia yakin anak-anak itu masih hidup dan kesulitan menemukan mereka karena pergerakan mereka melalui hutan.

“Ini bukan jarum di tumpukan jerami, ini kutu kecil di permadani, karena mereka terus bergerak,” katanya kepada pers lokal, “tetapi jika, amit-amit, mereka mati, kami pasti sudah menemukan mereka, karena mereka akan (tetap) diam.” 

Sekitar jam 5 sore pada hari Jumat, radio tentara berderak dengan teriakan “Miracle! Keajaiban! Keajaiban! Keajaiban!" Sekelompok 10 tentara dan delapan sukarelawan Pribumi telah menemukan jejak baru dan mengikuti mereka ke tempat anak-anak berada di tempat terbuka.

Pada hari Jumat, militer Kolombia men-tweet gambar yang menunjukkan sekelompok tentara dan sukarelawan berpose bersama anak-anak, yang terbungkus selimut termal. 

Salah satu tentara memegang botol ke bibir anak terkecil. “Persatuan dari upaya kami membuat hal ini jadi mungkin,” cuit komando militer Kolombia.

Tentara

Photo :
  • 1487273

Desas-desus awalnya muncul tentang keberadaan anak-anak itu pada 18 Mei, ketika Petro men-tweet bahwa anak-anak itu telah ditemukan. Dia kemudian menghapus pesan tersebut, mengklaim bahwa dia telah mendapat informasi yang salah dari agen pemerintah. 

Pada hari Jumat, setelah memastikan bahwa anak-anak tersebut telah diselamatkan, presiden mengatakan bahwa untuk sementara dia yakin anak-anak tersebut diselamatkan oleh salah satu suku nomaden yang masih berkeliaran di hutan terpencil tempat pesawat jatuh dan memiliki sedikit kontak dengan pihak berwenang. 

Namun Petro menambahkan bahwa anak-anak tersebut pertama kali ditemukan oleh salah satu anjing penyelamat yang dibawa tentara ke dalam hutan. Dia berkata bahwa dia berharap untuk bertemu anak-anak pada hari Sabtu. “Hutan menyelamatkan mereka” kata Petro. “Mereka adalah anak-anak hutan, dan sekarang mereka juga anak-anak Kolombia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya