Pendaki Asal Malaysia Berhasil Diselamatkan dari Zona Kematian Gunung Everest

Sherpa Everest dalam penyelamat
Sumber :
  • NBC News

VIVA Dunia – Seorang pendaki asal Malaysia berhasil diselamatkan oleh seorang pemandu Sherpa Nepal Everest yang menyeretnya turun dari bawah puncak EverestHimalaya, dalam penyelamatan ketinggian yang "sangat jarang” yang berada di “zona kematian”, menurut laporan New Straits Times.

Pemerintah Malaysia Setujui Lanjutkan Pencarian Pesawat MH370, Ini Respons Keluarga Korban

Dalam postingan Instagram, T. Ravichandran yang berusia 58 tahun, atau lebih dikenal dengan Ravi Everest mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pemandu Sherpa dari The 14th Peaks Expedition dan Global Rescue karena telah menyelamatkan nyawanya.

"Seberapa penting tim penyelamat dan penyelamatan heli dalam ekspedisi Everest? Percayalah, ini sangat penting. Saya masih hidup hari ini, karena saya memiliki mitra terbaik dan berdedikasi, Ekspedisi Puncak ke-14 yang dipimpin oleh Tashi Sherpa (dan Sherpa-nya beranggotakan Mingman Tendi, Genge Sherpa, Nima Dorjee, Dawa, Nima Tashi, Dipen Bhote dan Global Rescue),” tulisnya.

Malaysia Lanjutkan Pencarian Pesawat MH370
Propam Amankan 18 Anggota Terkait Dugaan Pemerasan Penonton DWP Asal Malaysia

“Everest tahun sebelumnya terutama 2022 bagus tapi 2023 berat, dan memakan banyak korban jiwa,” kata pendaki yang sudah tiga kali mencapai puncak tertinggi di dunia itu.

Sebelumnya, perdebatan muncul di media sosial karena beberapa netizen percaya bahwa Ravichandran telah memblokir penyelamatnya, Gelje Sherpa. Ada juga komentar yang diduga mengatakan bahwa Ravichandran tidak mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Sherpa.

Gelje Sherpa yang berusia 30 tahun sedang memandu seorang klien China ke puncak Everest setinggi 8.849 meter pada 18 Mei lalu ketika dia melihat Ravi berpegangan pada tali, dan menggigil kedinginan di area yang disebut "zona kematian", di mana suhu bisa turun hingga minus 30 derajat Celcius atau lebih rendah.

Gelje mengangkut Ravi sejauh 600 meter dari area Balcony ke South Col, selama sekitar enam jam, di mana Nima Tahi Sherpa, pemandu lainnya, juga bergabung dalam penyelamatan. 

"Kami membungkus pendaki dengan kantung tidur, menyeretnya di atas salju atau menggendongnya secara bergantian ke kamp III," ujar Gelje menjelaskan. Helikopter yang menggunakan tali panjang kemudian mengangkatnya dari Camp III setinggi 7.162 meter ke base camp.

Sherpa

Photo :
  • 1486314

Selain Ravi, seorang Letkol Malaysia juga ikut pendakian namun nyawanya tak bisa terselamatkan. Kementerian Luar Negeri Malaysia dalam pernyataan media yang dikeluarkan Putra Jaya, pada Minggu, 21 Mei 2023, menyebutkan bahwa pendaki yang memiliki nama lengkap Letnan Kolonel Awang Askandar Ampuan Yaacub yang merupakan Kepala Pasukan Pertahanan Sipil Negara Kedah meninggal pada Jumat pekan lalu.

Media lokal melaporkan Awang Askandar, yang berusia 56 tahun, meninggal di kamp empat Everest yang berada di ketinggian 8.000 meter di atas permukaan laut pada pukul 10.30 pagi waktu Nepal.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya