AS Kritik China dan Rusia yang Diam Saja Terhadap Korut

Ilustrasi Dewan Keamanan PBB
Sumber :
  • AP Photo/John Minchillo

VIVA Dunia – Amerika Serikat (AS), pada Jumat 2 Juni 2023, mengecam Rusia dan China karena tetap diam di tengah ancaman senjata pemusnah massal dan rudal balistik Korea Utara yang semakin meningkat.

Kepala UNRWA Terang-terangan Katakan Israel Melanggar Semua Aturan Perang di Gaza

Pernyataan itu disampaikan pada pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang membahas kegagalan peluncuran satelit mata-mata militer milik Pyongyang. Pertemuan itu diadakan atas permintaan AS.

Pertemuan tersebut digelar setelah Korea Utara pada Rabu (31/5) meluncurkan roket pembawa satelit jenis baru, Chollima-1. Namun, peluncuran itu berakhir dengan kegagalan setelah roket yang membawa satelit itu jatuh ke Laut Barat Korea.

Donald Trump Tegaskan AS Hanya Akui 2 Jenis Kelamin, Pria dan Wanita

VIVA militer: Rudal balistik nuklir Korea Utara (Korut)

Photo :
  • Voice of America

"Peluncuran ini mungkin telah gagal, tetapi ini melanggar resolusi Dewan Keamanan, meningkatkan ketegangan, dan berisiko mengganggu stabilitas dan situasi keamanan yang sudah sensitif di kawasan dan sekitarnya," kata wakil utusan AS untuk PBB Robert Wood.

Kim Kang Solat dan Belek Aganak, Tentara Korut yang Mati Bawa Dokumen Palsu

Wood menambahkan bahwa DPRK (Republik Rakyat Demokratik Korea) mempunyai dukungan dari "pembela setia" di Dewan Keamanan PBB. Pyongyang, kata dia, sedang mencoba untuk melazimkan peluncuran yang melanggar hukum.

''Dengan meningkatnya senjata pemusnah massal DPRK, ancaman rudal balistik, dan sikap Dewan yang diam saja, tidak dapat dipercaya bahwa dua anggota Dewan ini berharap Amerika Serikat dan sekutu-sekutu kami tidak berbuat apa-apa," kata dia.

Dia mendesak DK PBB untuk mengutuk peluncuran ilegal Korea Utara dan mendesak Pyongyang agar tidak melakukan peluncuran lagi.

DK PBB memiliki 15 negara anggota, yang terdiri atas lima anggota tetap: AS, Inggris, Prancis, China, Rusia, dan 10 negara anggota tidak tetap. (Ant/Antara)

Terusan Panama

Trump Ancam Ambil Alih Terusan Panama Buntut Tarif Tinggi, Presiden Mulino Ngamuk

Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengancam akan mengambil alih kendali atas Terusan Panama. Apa reaksi Presiden Panama?

img_title
VIVA.co.id
23 Desember 2024