Bos Wagner Ancam Berontak ke Putin Jika Rusia Terus Gagal di Perang Ukraina
- AP Photo, File
VIVA Dunia – Sebuah revolusi telah mengguncang Rusia, karena upaya perangnya yang makin melemah di Ukraina terus berlanjut. Kepala kelompok militer Wagner, mengatakan bahwa pihaknya akan memberontak jika Presiden Rusia Vladimir Putin terus melanjutkan perangnya yang dinilai gagal.
Yevgeny Prigozhin menegaskan dalam sebuah wawancara dengan Konstantin Dolgov, seorang blogger pro-Rusia, bahwa pasukan Moskow tidak siap melawan pasukan Ukraina, bahkan ketika mereka memasuki wilayah Rusia.
Dia juga memuji kemampuan tentara Ukraina, dan mendesak Moskow untuk meningkatkan upaya perangnya jika ingin menghindari konflik yang panjang dan mahal.
“Saya percaya Ukraina saat ini adalah salah satu tentara terkuat di dunia,” kata Prigozhin, dikutip dari CNN Internasional, Kamis, 25 Mei 2023.
"Pasukan Kiev sangat terorganisir, sangat terlatih, dan kecerdasan mereka berada pada level tertinggi, mereka dapat mengoperasikan sistem militer apa pun dengan kesuksesan yang sama, Soviet atau NATO."
Dalam beberapa hari terakhir, Moskow harus mengalami rasa malu ketika sekelompok Rusia anti-Putin memasuki wilayah Belgorod dalam serangan yang menyebabkan kemarahan dan kebingungan di kalangan analis militer Rusia yang berpengaruh.
Saat ditanya tentang insiden itu, Prigozhin mengatakan pasukan pertahanan Rusia sama sekali tidak siap untuk melawan Ukraina dalam bentuk apa pun.
“Di sini kita bersama Ukraina, itu adalah musuh kita, di tengah perang, kelompok Korps Sukarelawan Rusia masuk dengan mudah dan melewati (perbatasan) dengan tank dan APC tanpa dampak apa pun,” kata Kepala Wagner.
Prigozhin sering mengkritik hierarki militer tradisional Rusia saat dia berusaha memenangkan perebutan kekuasaan melawan komandan militer untuk memimpin upaya darat Putin di Ukraina timur. Awal bulan ini dia bahkan menyalahkan kepala pertahanan Rusia atas puluhan ribu korban Wagner karena pasukan Putin tidak memiliki cukup amunisi.
Sebagai informasi, pasukan Rusia, terutama terdiri dari pasukan Wagner, telah bekerja selama berbulan-bulan untuk merebut Bakhmut, sebuah kota di timur Ukraina dengan nilai strategis yang relatif tidak signifikan.
Buntut dari memperebutkan wilayah itu, Rusia telah menderita kerugian besar dan menemui jalan buntu sejak serangkaian serangan balik Ukraina yang sukses pada musim gugur lalu.