PM Inggris Sebut Rencana Perdamaian Ukraina Salah, Kok Bisa?

Volodymyr Zelensky bertemu dengan PM Inggris Rishi Sunak
Sumber :
  • BBC.co.uk

VIVA Dunia – Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak menolak seruan untuk gencatan senjata di Ukraina. Dia menyatakan Kiev harus terus berjuang selama diperlukan untuk mendapatkan perdamaian yang "layak".

Menteri Rosan Pastikan Gerak Cepat Realisasikan Komitmen Investasi US$8,5 Miliar dari 10 Perusahaan Inggris

Inggris dan Amerika Serikat (AS) yang mendukung Ukraina telah menolak seruan untuk perdamaian pada beberapa kesempatan sebelumnya.

Dalam sesi parlemen pada Senin, 22 Mei 2023, Sunak ditanya oleh mantan pemimpin Partai Buruh Jeremy Corbyn apakah dia setuju dengan inisiatif gencatan senjata yang diajukan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa dan didukung Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres serta Pemimpin Katolik Paus Fransiskus.

Momen Lucu Presiden Prabowo dan Wakil PM Inggris saat Bahas 'Kucing'

Dilansir dari NY Times, Rabu, 24 Mei 2023, Corbyn menambahkan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva menyatakan sebelumnya bahwa, "Gencatan senjata bukanlah perdamaian, tetapi tanpa itu, perang ini akan terus berlanjut dan menjadi semakin buruk." “Saya sangat tidak setuju dengannya,” jawab Sunak.

“Gencatan senjata bukanlah perdamaian yang adil dan abadi bagi Ukraina. Rusia telah melakukan invasi ilegal dan tidak beralasan … dan satu-satunya tanggapan yang tepat untuk itu adalah Rusia menarik pasukannya dari Ukraina.”

Presiden Prabowo dan PM Inggris Kompak Suarakan Perdamaian di Gaza

“Semua rencana yang menyamar sebagai rencana perdamaian, sebenarnya adalah upaya membekukan konflik di tempat yang benar-benar salah dan harus dibatalkan,” papar dia.

Posisi Sunak sejalan dengan AS, di mana Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken mengatakan pada Desember bahwa setiap gencatan senjata yang melibatkan membekukan garis pertempuran akan mengarah pada "perdamaian palsu".

Pada saat itu, Sunak menyatakan gencatan senjata "sama sekali tidak berarti", dan Inggris hanya akan menerima penarikan pasukan Rusia dari "wilayah yang ditaklukkan".

Ukraina menganggap wilayah Donetsk, Lugansk, Kherson, dan Zaporozhye yang memilih untuk bergabung dengan Federasi Rusia tahun lalu, sebagai wilayahnya.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berjanji mengembalikan keempatnya di bawah kendali Kiev. Zelensky juga berjanji merebut kembali Crimea, yang memilih bergabung dengan Federasi Rusia pada 2014.

Namun, pejabat militer Amerika telah secara terbuka menyatakan merebut kembali Crimea berada di luar kemampuan Ukraina, dan serangan balasan musim semi yang telah lama diantisipasi Kiev terhadap pasukan Rusia sejauh ini gagal terwujud.

Sementara itu, militer Ukraina yang mengalami kehancuran lebih dari dua lusin brigade di kota Artyomovsk/Bakhmut sejak Oktober lalu, hanya untuk kehilangan kota itu pada akhir pekan.

Namun demikian, Sunak mengklaim di parlemen bahwa pasukan Rusia "gagal di medan perang". Dia menyatakan, seperti yang dia dan Presiden AS Joe Biden lakukan dalam banyak kesempatan, bahwa dia akan "bertahan bersama Ukraina selama diperlukan".

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya