Setelah Terjerat Kasus Party saat Pandemi, Boris Johnson Kembali Dilaporkan ke Polisi

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, tiba di Sarda Vallabhbhai Patel International airport di Ahmedabad, Gujarat, india.
Sumber :
  • Stefan Rousseau/Pool Photo via AP

VIVA Dunia – Mantan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, yang didenda karena melanggar aturan pembatasan sosial saat pandemi dengan mengadakan pesta, kembali dilaporkan ke polisi lagi karena potensi pelanggaran yang lebih banyak. 

Dianggap Terlalu Bejat, Pemerkosa Ratusan Pria Reynhard Sinaga Hampir Jadi Korban Balas Dendam di Penjara Inggris

Menurut The Times of London, pada Selasa, 23 Mei 2023, mengatakan bahwa Johnson dilaporkan oleh pegawai negeri atas dugaan kunjungan teman-teman Boris Johnson di Chequers, kediaman PM Inggris, serta potensi pelanggaran di kediaman pemimpin Downing Street. 

Menurut peraturan yang berlaku di Inggris, aparat sipil pemerintah wajib melaporkan kepada pihak berwenang apabila ditemukan dugaan pelanggaran hukum.

Jalan-jalan ke Inggris Gratis Cukup bikin Video Asyik

Jurnal harian kementerian menunjukkan kunjungan-kunjungan yang dilakukan sejumlah teman Boris Johnson ke Chequers, rumah peristirahatan di pedesaan yang bisa dipakai oleh perdana menteri yang sedang menjabat, selama pandemi.

Padahal kala itu sedang berlaku pembatasan pergerakan, yang diantaranya melarang orang berkumpul dalam jumlah tertentu atau mengunjungi tempat orang lain, guna meredam penularan coronavirus penyebab Covid-19. 

Bertemu Prabowo, GAVI Janji akan Perkuat Kerja Vaksin dengan Indonesia

Melansir dari AP, Rabu, 24 Mei 2023, Kepolisian Metropolitan dan Polisi Lembah Thames mengatakan mereka sedang menilai rincian yang berkaitan dengan insiden antara Juni 2020 dan Mei 2021. 

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson.

Photo :
  • BBC/PA Media

The Times mengatakan potensi pelanggaran terungkap ketika Johnson sedang mempersiapkan kesaksiannya untuk penyelidikan Inggris yang akan datang tentang bagaimana negara itu menangani pandemi COVID-19 di bawah kepemimpinannya saat itu. 

Kantor Kabinet, sebuah departemen pemerintah yang mendukung pekerjaan perdana menteri, mengatakan bahwa, "informasi terungkap selama proses penyiapan bukti untuk diserahkan ke penyelidikan COVID." 

“Sesuai dengan kewajiban dalam KUH Perdata, materi ini telah diteruskan ke otoritas terkait dan sekarang menjadi urusan mereka.” 

Kantor Johnson mengatakan mantan pemimpin itu menyatakan bahwa acara party itu sah dan tidak melanggar peraturan COVID apa pun. 

Johnson sendiri termasuk di antara banyak orang yang didenda tahun lalu sehubungan dengan skandal "partygate", yang diadakan pada tahun 2020 dan 2021, ketika Inggris berada di bawah pembatasan ketat karena pandemi COVID-19. 

Dia mengundurkan diri sebagai perdana menteri pada Juli 2022 setelah banyak skandal atas etika dan penilaiannya membuat banyak anggota parlemen dari Partai Konservatif yang berkuasa menentangnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya