Cerita Warga Malaysia Hadapi Gelombang Panas, Anak Sekolah Bawa Air Minum 1,5 Liter Sehari
- U-Report
VIVA Dunia – Malaysia mengalami gelombang panas, buntut dari kelangkaan air minum dan menyebabkan fenomena panic buying. Di salah satu sekolah di negara itu, saat bel berbunyi dua kali untuk menandakan berakhirnya proses pembelajaran, para siswa terlihat menenteng botol-botol berukuran besar saat keluar dari sekolah.
Dengan panas yang tak tertahankan dari biasanya, semua botol ludas tak terisi air sedikit pun. Beberapa bahkan membawa botol air minum lebih dari satu.
“Ibuku akan memastikan aku membawa botol air 1,5 liter ke sekolah setiap hari. Meskipun cukup berat untuk dibawa kemana-mana, tapi terkadang satu (botol air minum) itu tidak akan cukup untukku. Saya harus mengisi ulang lagi di kantin,” kata seorang siswa SMA di Malaysia, Muhammad Khairul Amin, dikutip dari Malay Mail, Selasa, 23 Mei 2023.
Selain para siswa, pekerja di Malaysia juga mengalami hal yang sama. Dineshwary Murugan, mengaku telah banyak meminum minuman dingin untuk mengatasi dahaga. Dengan malu-malu dia mengatakan hal itu, meskipun dia tahu bahwa mengonsumsi terlalu banyak gula itu tidak sehat.
"Baru saja (minum air dingin). Kami membeli dua jus buah dingin dari Boost,” katanya merujuk pada rantai jus dan smoothie dari Australia.
Di lokasi konstruksi di Tunjong, Abdu Al Razak Ramli, mengatakan dia bersyukur bahwa tempat dia bekerja tersebut menyediakan banyak air yang telah disediakan untuk para staf.
"Di sini panas dan kami semua di sini kadang-kadang pergi ke kamar kecil karena kami minum banyak minum air. Setiap kali kita keluar dari kantor untuk bekerja. Kami memastikan kami membawa botol kami," ujar Razak.
Sebagai informasi, Malaysia sedang mengalami periode gelombang panas. Menurut pemeriksaan Departemen Meteorologi Malaysia, minggu ini menunjukkan bahwa beberapa di Semenanjung Malaysia mencapai suhu di atas 35 derajat Celcius. Selain itu, Kuala Lumpur, Jempol di Negeri Sembilan, Rompin, Kuala Krai di Pahang, Jeli dan Pasir Mas di Kelantan juga mengalami gelombang panas yang sama.
Semuanya dikategorikan dalam gelombang panas Level Satu, di mana suhu harian maksimum antara 35-37 derajat Celcius, selama tiga hari berturut-turut, dan disarankan untuk berhati-hati.
Pekan lalu, Wakil Perdana Menteri Datuk Seri Ahmad Zahidi Hamidi mengatakan Putrajaya belum melihat perlunya mengumumkan keadaan darurat, tetapi dapat mempertimbangkan kembali jika suhu melebihi 40 derajat Celcius.