Jelang Putaran Kedua Lawan Erdogan, Kemal Kilicdaroglu Janjikan ini untuk Rakyat Turki
- The Japan Times
VIVA Dunia – Menjelang putaran kedua pemilihan umum (pemilu) Turki, lawan sengit dari Presiden Recep Tayyip Erdogan, Kemal Kilicdaroglu berikan deretan janji yang akan dia lakukan jika terpilih sebagai presiden Turki untuk menggantikan kekuasaan Erdoga. Berpidato pada hari Kami, 18 Mei 2023, Kilicdaroglu bersumpah untuk mengirim kembali jutaan pengungsi yang berada di Turki, dan menolak segala kemungkinan untuk negosiasi perdamaian dengan militan Kurdi.
Pemilih di Turki nantinya akan kembali ke tempat pemungutan suara pada 28 Mei 2023, untuk pemilihan putaran kedua setelah Erdogan maupun Kilicdaroglu, tidak memenangkan lebih dari 50 persen suara pada putaran pertama, pada Minggu, 14 Mei 2023.
“Erdogan! Anda tidak melindungi perbatasan atau kehormatan negara. Anda membawa lebih dari 10 juta pengungsi,” kata Kilicdaroglu dalam sebuah pidato di markas besar partainya, dikutip dari AP, Jumat, 19 Mei 2023.
“Anda telah mengubah warga negara Anda sendiri menjadi pengungsi. Saya menyatakan bahwa setelah saya berkuasa, saya akan memulangkan semua pengungsi itu."
Pada pemilu kali ini, warga Turki akan memutuskan apakah negara itu tetap berada di bawah kepemimpinan presiden yang semakin otoriter selama tiga dekade, atau memulai jalan yang lebih demokratis, yang telah dijanjikan oleh oposisi.
Selama menjabat sebagai presiden, Erdogan telah menghadapi serangkaian masalah seperti krisis biaya hidup dan kritik atas tanggapan pemerintahannya terhadap gempa dahsyat di bulan Februari lalu.
Tetapi, dengan aliansinya mempertahankan cengkeraman di parlemen, Erdogan kini berada dalam posisi yang baik untuk menang di putaran kedua.
Kilicdaroglu, kandidat gabungan dari aliansi oposisi enam partai, telah memimpin kampanye yang sangat positif dan menyatukan. Dia memberikan janji untuk membalikkan tindakan keras terhadap kebebasan berbicara dan kemunduran demokrasi yang terjadi di Turki.
Dia juga berkampanye dengan janji untuk memperbaiki ekonomi Turki yang terpukul oleh inflasi tinggi dan devaluasi mata uang.
Minggu ini, politisi berusia 74 tahun itu memperkeras retorikanya untuk menarik pemilih nasionalis, termasuk pendukung yang memilih kandidat ketiga, politisi nasionalis Sinan Ogan. Ogan, yang memperoleh 5,2 persen suara dan didukung oleh partai anti-migran, mengatakan bahwa dia juga akan mempertimbangkan untuk memulangkan migran dengan paksa jika perlu.
Di tengah meningkatnya sentimen anti-migran di negara itu, Kilicdaroglu sebelumnya mengatakan dia bermaksud memulangkan pengungsi dalam waktu dua tahun dengan menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi kepulangan mereka.
Sebagai informasi, Turki menduduki peringkat sebagai negara yang menampung jumlah pengungsi terbesar, termasuk 3,7 juta warga Suriah. Pemimpin CHP itu juga membalas Erdogan, yang memuduhnya berkolusi dengan teroris, setelah ia menerima dukungan dari partai pro-Kurdi di negara itu.
"Sayangnya, proses pemilihan yang seharusnya menjadi festival demokrasi dibayangi oleh kampanye kebohongan dan fitnah Erdogan,” kata Kilicdaroglu.
“Bukankah kamu yang sedang duduk di meja dengan organisasi teroris, melakukan tawar-menawar rahasia dengan organisasi teroris di balik pintu tertutup? Saya menyatakan kepada semua warga negara saya bahwa saya tidak pernah duduk dengan organisasi teroris, dan saya tidak akan pernah melakukannya," pungkasnya.