China Minta Bantuan Asing Selamatkan 39 Awak Kapal yang Tenggelam, Termasuk 17 WNI

Ilustrasi pencarian kapal hilang/tenggelam.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Dunia – China membutuhkan bala bantuan pihak asing dalam upaya penyelamatan 39 awak kapal berbendera China, termasuk 17 warga negara Indonesia (WNI), yang tenggelam di perairan Samudera Hindia.

Kementerian Luar Negeri China (MFA) di Beijing, Rabu, menyampaikan terima kasih kepada Otoritas Keselamatan Maritim Australia (AMSA), yang menemukan posisi kapal Lupeng Yuanyu-028, di perairan Samudera Hindia tengah.

"Kami berharap negara-negara terdekat agar terus bergabung dalam upaya pencarian dan penyelamatan awak kapal tersebut," kata juru bicara MFA Wang Wenbin.

Trump Masukan Lagi Kuba sebagai "Sponsor Terorisme", China Sebut AS Hegemonik dan Penindas

Kapal tenggelam. (Ilustrasi)

Photo :
  • Ist

Catat! 10 Pelanggaran Ini Jadi Sasaran Tilang Elektronik yang Dikirim via WA

Dalam konferensi pers tersebut, dia menyatakan bahwa pihaknya tidak akan menyerah selama masih ada harapan menyelamatkan nyawa para awak kapal yang bekerja pada perusahaan perkapalan China Penglai Jinglu Fisheries Co Ltd.
Satu Lagi Kantong Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza Tiba di RS Polri


Wang mengatakan insiden tersebut telah menjadi perhatian Presiden China Xi Jinping, yang langsung memerintahkan MFA dan misi diplomatik China di luar negeri untuk berkoordinasi dengan beberapa negara, termasuk Australia, Indonesia, Filipina, Srilanka, dan Maladewa.

Departemen Urusan Kekonsuleran MFA juga telah berbicara dengan perwakilan pemerintah asing di China untuk melakukan operasi pencarian dan penyelamatan bersama. China juga telah mengirimkan kapal untuk membantu penyelamatan para awak di lokasi kejadian.

Kapal pencari ikan berbendera China yang diawaki 17 warga negara China, 17 WNI, dan lima warga negara Filipina hilang kontak di tengah pelayarannya di Samudera Hindia pada Selasa (16/5) pukul 03.00 waktu Beijing. (Ant/Antara
Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping

Hubungan Makin 'Lengket' Trump Hanya Berlakukan Tarif Pajak 10 Persen untuk China

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pada Selasa, 21 Januari 2025, mengatakan bahwa timnya sedang membahas penerapan tarif pajak sebesar 10 persen terhadap China.

img_title
VIVA.co.id
22 Januari 2025