India Akan Uji Obat Batuk Sirop Sebelum Diekspor

Ilustrasi obat sirup
Sumber :
  • ist

VIVA Dunia – Regulator obat India mengusulkan obat batuk sirop untuk diuji di laboratorium pemerintah, sebelum diekspor. Usulan itu muncul setelah obat sirop buatan India dikaitkan dengan puluhan kematian di Gambia dan Uzbekistan tahun lalu. 

KSAL Laksamana Muhammad Ali Terima Kedatangan Jenderal Perang Angkatan Laut India

Kementerian kesehatan India menerima proposal dari Central Drugs Standard Control Organization (CDSCO) bulan ini dan sedang mempertimbangkan pengujian obat-obatan itu. 

“Proposalnya adalah menguji barang jadi (obat sirup) di laboratorium pemerintah sebelum mengekspor,” kata pejabat kementerian yang tidak diketahui namanya itu, dikutip dari NDTV, Selasa, 16 Mei 2023. 

BPOM Targetkan WHO Maturity Level 4 untuk Tingkatkan Kualitas Pengawasan Kesehatan Masyarakat

Ilustrasi obat sirup/obat batuk.

Photo :
  • Freepik

Pejabat tersebut juga mengatakan sirop dapat diuji di berbagai laboratorium yang dijalankan oleh pemerintah federal atau negara bagian. 

Toyota Innova Reborn Terbaru di India Impor dari Indonesia?

CDSCO juga telah mengusulkan untuk mewajibkan eksportir untuk membuat sertifikat analisis, yang diekspor dari laboratorium yang disetujui. 

Industri farmasi India senilai US$41 miliar atau setara dengan Rp607,6 triliun mendapat kejutan besar tahun lalu ketika sirop obat batuk yang dibuat oleh dua perusahaan farmasi, yang berbasis di dekat New Delhi dikaitkan dengan kematian sedikitnya 70 anak di Gambia dan 19 di Uzbekistan. 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan tahun lalu bahwa sirop pabrikan India Maiden Pharmaceuticals Ltd, yang diekspor ke Gambia, mengandung racun mematikan etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG), yang digunakan dalam minyak rem mobil. 

Uzbekistan juga mengatakan pada bulan Desember bahwa anak-anak meninggal di negara mereka setelah meminum obat batuk sirop buatan perusahaan India, seperti Marion Biotech, yang terkontaminasi EG atau DEG. 

Namun, kedua perusahaan India telah membantah tuduhan tersebut. 

Bahan-bahan EG dan DEG digunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab sebagai pengganti propilen glikol, yang merupakan bahan dasar utama obat sirup, karena harganya jauh lebih murah. 

Regulator obat-obatan India mengatakan kepada WHO pada bulan Desember bahwa propilen glikol yang digunakan oleh Maiden dan Marion berasal dari dua pemasok terpisah yang berbasis di Delhi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya