Serem! Inggris Berisiko Dihancurkan Rusia
- AP Photo/Frank Augstein
VIVA Dunia – Inggris berisiko dihancurkan karena memutuskan untuk memasok rudal Storm Shadow jarak jauh ke Ukraina untuk membantu melawan Rusia. Hal ini disampaikan Georgiy Muradov, utusan Kremlin untuk wilayah Krimea yang dianeksasi.
Storm Shadow adalah rudal serang yang diluncurkan dari udara yang dikembangkan oleh Inggris dan Prancis dengan jarak tembak lebih dari 250 kilometer.
Kepada kantor berita milik pemerintah Rusia RIA Novosti pada Jumat, 12 Mei 2023 lalu, Muradov menyebut Inggris dapat berubah "menjadi wilayah yang hancur" setelah pengiriman senjata ke Ukraina.
“Pulau Inggris itu sendiri berisiko berubah menjadi wilayah yang hancur [setelah memberi Ukraina peluru uranium dan rudal jarak jauh] yang ditujukan ke Krimea Rusia," kata Muradov, mengutip Newsweek, Selasa, 16 Mei 2023.
Muradov juga mengatakan bahwa Inggris berada di garis depan agresi langsung tanpa alasan terhadap Rusia.
"Konflik ini tidak ada hubungannya dengan Inggris Raya. Saya ingin percaya bahwa tidak semua orang Inggris telah kehilangan naluri mempertahankan diri, yang, tampaknya, berusaha dirampas oleh orang asing yang memerintah Inggris," kata Muradov.
Pada Kamis, Inggris menjadi negara pertama yang memasok Ukraina dengan rudal jelajah jarak jauh. Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan rudal jelajah adalah kesempatan terbaik Ukraina untuk mempertahankan diri dari kebrutalan Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebelumnya telah meminta sekutu Barat untuk memberikan rudal jarak jauh selama berbulan-bulan sebagai bantuan bertahan melawan Rusia. Kremlin sendiri telah memperingatkan menyediakan senjata kepada Ukraina dapat menyebabkan eskalasi perang.
Fabian Hoffmann, seorang ahli teknologi rudal dan peneliti doktoral di Universitas Oslo, mengatakan dalam sebuah utas Twitter bahwa Storm Shadow "memberi Ukraina, pada prinsipnya, kemampuan serangan jarak jauh yang sangat kuat terhadap target yang diperkeras pada kedalaman operasional dan strategis. "
Hoffmann mengatakan pihaknya berpotensi menyerang Jembatan Selat Kerch, yang merupakan satu-satunya jalur darat Rusia dengan semenanjung Krimea dan rute pasokan utama untuk pasukan Rusia di tengah perang yang sedang berlangsung di Ukraina.