Pemilu di Turki Resmi Dilaksanakan, Erdogan dan Saingan Gagal Raih Suara Mayoritas

Kemal Kilicdaroglu
Sumber :
  • 1Lurer

VIVA Dunia – Pemilihan umum di Turki telah resmi dilaksanakan pada Minggu, 14 Mei 2023. Dalam ajang demokrasi tersebut, baik Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan maupun saingan utamanya Kemal Kilicdaroglu tidak mendapatkan 50 persen suara untuk memenangkan pemilihan. 

Prabowo Ditinggal Walk-Out Delegasi KTT D8 saat Berpidato, Ini Penjelasan Kemlu RI

Melansir dari CNN Internasional, Senin, 15 Mei 2023, hasil pemilihan ini memungkinkan untuk diadakannya pemungutan suara putaran kedua. 

Kantor berita pemerintah Anadolu melaporkan, berdasarkan jumlah keseluruhan suara 90,54 persen, Erdogan hanya memiliki 49,86 persen suara, dan Kemal mendapat 44,38 persen. Sementara itu, untuk kandidat ketiga, Sinan Ogan, hanya menerima 5,30 persen suara. 

Pasukan Turki Siaga di Perbatasan Suriah, Milisi Kurdi Jadi Incaran

VIVA Militer: Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan

Photo :
  • bloomberg.com

Pemilu hari Minggu tersebut merupakan tantangan terbesar bagi pemimpin kuat Turki, Erdogan. Dia menghadapi tantangan ekonomi dan kritik bahwa dampak gempa dahsyat tanggal 6 Februari, diperparah oleh kontrol bangunan yang lemah dan upaya penyelamatan yang kacau. 

Suriah Akan Terpecah dan Dikendalikan Asing setelah Assad Digulingkan, Menurut Oposisi

Surat suara dari 64 juta pemilih masih dihitung, enam jam setelah tempat pemungutan suara ditutup di seluruh negeri. Namun, Walikota Ankara, Mansur Yavas, yang merupakan kandidat wakil presiden untuk blok oposisi utama Aliansi Bangsa, menentang hasil pemilu Anadolu, dengan mengatakan badan tersebut tidak dapat diandalkan.

Dia menambahkan bahwa data oposisi menunjukkan Kilicdaroglu berada di depan Erdogan. Untuk pertama kalinya, faksi oposisi Turki bersatu mendukung Kilicdaroglu, yang mewakili koalisi pemilu dari enam partai oposisi. 

Sedangkan, Erdogan muncul di Twitter, dan meminta para pendukungnya untuk berpacu pada hasil kotak suara, apa pun yang terjadi sampai hasilnya secara resmi diselesaikan. 

“Sementara pemilihan diadakan dalam suasana yang positif dan demokratis, serta penghitungan suara masih berlangsung, mencoba mengumumkan hasil dengan tergesa-gesa berarti perampasan kehendak nasional,” kata Erdogan. 

Can Selcuki, direktur pelaksana Pusat Penelitian Istanbul mengatakan kepada Becky Anderson dari CNN bahwa putaran kedua kemungkinan besar akan terjadi. 

"Saya pikir ini akan menjadi balapan yang ketat," katanya. 

“Sangat mungkin tidak berakhir di babak pertama, seperti itulah kelihatannya.” 

Sebagai informasi, seorang calon presiden harus memenangkan lebih dari 50 persen suara pada Minggu malam untuk terpilih. Jika tidak, Turki akan menuju putaran kedua pada 28 Mei mendatang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya