Seorang Wanita Dihukum karena Menaruh Secarik Kertas di Makam Ibunda Putin, Apa Isinya?
- Dmitri Lovetsky/AP Photo
VIVA Dunia – Seorang wanita di St. Petersburg diadili dan dijatuhi hukuman percobaan dua tahun, pada Kamis, 11 Mei 2023, setelah meninggalkan catatan di makam orang tua Presiden Rusia Vladimir Putin. Dalam surat tersebut, wanuta itu menuliskan bahwa mereka, orangtua Putin, telah membesarkan orang aneh dan pembunuh.
Pengadilan memutuskan Irina Tsybaneva bersalah, karena menodai tempat pemakaman yang dimotivasi oleh kebencian politik. Namun, pengacaranya mengatakan dia tidak mengaku bersalah karena dia tidak menodai kuburan secara fisik atau mencari publisitas atas tindakannya.
"Orang tua dari seorang maniak, bawa dia ke tempatmu. Dia menyebabkan begitu banyak rasa sakit dan masalah. Seluruh dunia berdoa untuk kematiannya. Kematian bagi Putin. Anda membesarkan orang aneh dan pembunuh," tulis Tsybaneva pada malam ulang tahun Putin di bulan Oktober 2022 lalu, dikutip dari AP, Jumat, 12 Mei 2023.
Sejak Putin mengirim pasukan ke Ukraina pada Februari 2022, pemerintah telah melakukan tindakan keras terhadap perbedaan pendapat yang tidak terlihat sejak era Soviet.
Dalam perkembangan lain, sebuah pengadilan militer Rusia juga menghukum lima setengah tahun penjara pada seorang guru sejarah dari Komi, Nikita Tushkanov, atas komentarnya tentang ledakan tahun lalu di jembatan Kerch, yang menghubungkan Semenanjung Krimea Ukraina dengan daratan Rusia.
Tushkanov dinyatakan bersalah karena membenarkan terorisme dan mendiskreditkan tentara Rusia. Guru itu menerbitkan postingan media sosial pada bulan Oktober yang menyebut ledakan jembatan itu sebagai hadiah ulang tahun untuk Putin.
Kampanye Kremlin telah mengkriminalisasi kritik terhadap perang. Selain denda dan hukuman penjara, para tertuduh telah dipecat, masuk daftar hitam, dicap sebagai agen asing atau melarikan diri dari Rusia.
https://apnews.com/article/russia-crackdown-dissent-putin-navalny-34999727ff0c8cd154f21598b8a95570